JAKARTA - Isak tangis terdengar di Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jl Abdul Rahman Saleh Nomor 24 Jakarta Pusat, tempat jenazah anggota DPD RI, Mayjen (Purn) Ferry FX Tinggogoy disemayamkan. Senator asal Sulawesi Utara kelahiran Bintauna, Bolaang Mongondow Utara 29 Desember 1944 itu meninggal dunia Senin (25/2) pukul 15.35.
Pihak keluarga menyebut Ferry meninggal akibat kondisinya yang terus memburuk sejak ginjalnya bermasalah. Putra kedua Ferry, Andy Tinggogoy mengungkapkan bahwa ayahnya dilarikan ke RSPAD Selasa (19/2) pekan lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Rabu (20/2) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Ferry masuk fasilitas ICU.
Sejak masuk ICU itu kondisi Fery tak kunjung membaik. Senin (25/2) siang sekitar pukul 13.30, kondisi Ferry kian memburuk. “Ayah meninggal karena pendarahan di usus serta kena gagal ginjal,” jelasnya dengan raut wajah sedih dengan matanya yang kelihatan agak merah.
Sedangkan putri sulung Ferry, Rini Tinggogoy mengatakan, ayahnya memang sejak enam bulan terakhir ini rutin cuci darah. "Ayah masih berusaha untuk melawan (penyaikt, red)," kata Rini dengan nada suara serak.
Namun akhirnya ayahnya tak kuasa lagi. "Tadi tiba-tiba drop," sambungnya.
Rencananya, Ferry akan dimakamkan Rabu (27/2). Pihak keluarga berharap jika Ferry tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, lebih baik dimakamkan di Manado. "Apakah bisa di TMP Kalibata. Kalau tidak bisa, kami mau ayah dimakamkan di Manado. Tapi tergantung protokoler juga,” kata Andy.
Jenazah Ferry di dalam kotak jenazah terlihat mengenakan seragam TNI Angkatan Darat dengan dua bintang di bahu kiri dan kanan. Sebelum dimakamkan, suami Lenny Helena Makalew itu rencananya akan disemayamkan terlebih dulu di gedung DPD RI.
Tak berselang lama setelah Ferry meninggal, kemarin Rumah Duka RSPAD sudah dipenuhi anggota DPR dan DPD yang datang melayat. Terlihat pula Ketua Mahkama Konstitusi Mahfud MD, yang datang melayat pukul 19.02 WIB dengan menumpangi Toyota Crown hitam B 1896 RFS.
Mahfud yang mengenakan batik coklat bermotif bunga ini berdialog dengan keluarga besar Tinggogoy . “Keluarga diharapkan dapat bersabar. Dan beliau ini selama saya kenal orangnya sangat bersemangat,” kata Mahfud usai melayat.
Selesai ditinggal Mahfud, para pejabat asal Sulut silih berganti datang untuk melayat sembari memberi semangat kepada keluarga yang ditinggalkan. Salah satunya adalah Ketua DPRD Sulut Meiva Salindeho Lintang. “Masyarakat (Sulut) juga merasa terhormat ketia beliau akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan),” beber Meiva. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target KPK Tidak Hanya Anas
Redaktur : Tim Redaksi