jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema melaporkan kerjanya selama enam bulan sebagai anggota DPR RI kepada rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan kinerja tersebut diunggah dalam akun fanpage Facebook “Yohanis Fransiskus Lema” pada Senin (30/3/2020) pagi.
“Saya dilantik tanggal 1 Oktober 2019 dan ditugaskan Fraksi PDI Perjuangan di Komisi IV. Senin, 30 Maret 2020 tepat enam bulan saya bekerja sebagai Wakil Rakyat. Oleh karena itu, pertanggungjawaban kerja saya publikasikan hari ini,” papar politikus yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut.
BACA JUGA: Gubernur NTT Berkirim Surat Kepada Anggota DPR RI Ansy Lema, Nih Isinya
Dalam laporan yang bisa diakses publik tersebut, Ansy yang membidangi Komisi IV DPR RI menyampaikan kerja-kerja yang dilakukan selama enam bulan sebagai wakil rakyat. Di antaranya penyaluran bantuan alat mesin pertanian, benih ikan, pakan dan bioflok, dan perhutanan sosial yang telah direalisasikan atau sedang dikirimkan kepada masyarakat penerima bantuan di NTT. Ini wujud kerja konkret Ansy dalam memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang diwakilinya.
Dalam laporan pertanggungjawaban, Ansy juga memaparkan aspirasi dan perjuangannya di Senayan ketika mengikuti rapat dengan mitra kerja kementerian dan lembaga negara terkait.
BACA JUGA: Berita Duka, Anggota DPR RI Imran Meninggal Dunia
"Tidak ketinggalan laporan mengenai kegiatan serap aspirasi (reses) di sejumlah wilayah, Sosialisasi Empat Pilar sebagai anggota MPR di berbagai kampus, kunjungan kerja Komisi IV, serta peran diplomasi internasional tentang perubahan iklim sebagai anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP),” tambah Ansy.
Menurut Ansy, laporan pertanggungjawaban bertujuan agar rakyat dapat mengakses dan mengetahui kerja yang telah dan sedang diupayakan dan diperjuangkan di Senayan untuk kepentingan rakyat dan Dapil NTT II yang diwakilinya.
BACA JUGA: PKS Potong Gaji Anggota DPR RI untuk Bantu Pembelian APD Tenaga Medis
Ia berkomitmen untuk secara periodik setiap enam bulan mempertanggungjawabkan kerjanya kepada rakyat. Tujuannya adalah menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
“Selama ini publik menganggap anggota DPR hanya melakukan 5 D, yakni datang, duduk, dengar, diam, duit. Saya ingin menghapus citra negatif itu. Karena itu, saya mau kerja serius dan berkomitmen setiap enam bulan melaporkan kerja saya kepada rakyat agar publik tahu apa yang sudah dan sedang saya perjuangkan dan kerjakan di Senayan. Rakyat yang memilih saya, memberi mandat kepada saya, maka rakyat harus diberi tahu kerja wakilnya,” ujar Ansy.
Di bawah laporan tersebut tercantum tagline Ansy Lema sebagai “Sang Juru Bicara, Penyambung Lidah Rakyat NTT di Senayan”. Artinya, setelah dilantik sebagai Wakil Rakyat, Ansy mengaku berjuang untuk menjadi Juru Bicara masyarakat NTT di Senayan.
Oleh karena itu ia rajin menyerap aspirasi masyarakat di akar rumput, berdiskusi dengan akademisi dan masyarakat sipil, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengetahui kebutuhan dan persoalan rakyat dan dapil, kemudian memerjuangkannya di Senayan.
“Saya sadar menjadi Juru Bicara tidak berarti hanya “pembicara” (the speaker), tetapi “pendengar” (listener). Saya mungkin lebih banyak mendengar daripada berbicara: belajar menjadi “pendengar yang baik” (a good listener), yakni turun langsung mendengarkan aspirasi rakyat, agar dapat menjadi “pembicara yang baik” (a good speaker) bagi masyarakat NTT, mengartikulasi gagasan-gagasan yang dijaring dari rakyat kepada mitra kerja Komisi IV. Nah, wujud nyatanya adalah laporan kerja selama enam bulan ini,” terangnya.
Ansy mengaku bersedia dan terbuka menerima kritik dan masukan yang sifatnya solutif-konstruktif agar ia terus bisa konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat serta terus meningkatkan kinerjanya sebagai Wakil Rakyat.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich