JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Rendy Lamadjido mengaku sangat lelah saat mengikuti Sidang Paripurna DPR, Selasa (9/7). Saat membahas lima RUU dan mendengar Laporan Kinerja Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR ia pun tertidur pulas.
“Saya tidak tertidur pulas, melainkan hanya tertidur sejenak karena faktor kelelahan. Dengan menopang kepala, tidak bisa tidur pulas,“ kata Rendy Lamadjido, di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (10/7), memberi penjelasan soal dia tertidur dalam paripurna DPR.
Tanpa bermaksud membela diri tertidur saat paripurna DPR berlangsung, Rendy berjanji tidak akan mengulanginya lagi. "Kelelahan itu terjadi menyusul padatnya kegiatan selaku anggota Komisi Perhubungan DPR ke Indramayu Kamis (4/6) dan kunjungan ke daerah pemilihannya sejak Jumat (5/7) hingga Minggu (7/7) malam," ungkap Rendy.
Politikus PDIP itu mengaku Jumat sampai Minggu, ia terbang ke Sulteng dengan pesawat kecil setelah transit di Makassar. Sampai di Palu melanjutkan perjalanan ke Poso dan berlanjut ke Luwuk (Kabupaten Banggai) dan Kepulauan Pasokan (Toja Una-Una) yang mesti ditempuh melalui jalur laut dengan speedboard selama 6 jam, guna menemui kader PDI-P.
“Di sini kami, menemukan adanya pembangunan dermaga laut dengan anggaran Rp30 miliar. Namun yang terealisir Rp21 miliar. Inilah yang akan kami konfirmasi kepada Kementerian PU,” ungkapnya.
Dari Sulteng, Senin (8/7) pagi, Rendy langsung transit di Makassar menuju Jakarta untuk mengikuti pelantikan Sidarto Danusubroto sebagai Ketua MPR RI menggantikan alm. Taufiq Kiemas. Lalu mengikuti rapat-rapat komisi dengan Kementerian Perhubungan hingga malam.
Selasa (9/7) pagi, sudah ada lima agenda Paripurna DPR antara lain pengesahan UU perlindungan dan pemberdayaan petani. “Karena bukan tugas Komisi V DPR, saya tertidur sejenak,“ ujarnya. (fas/jpnn)
“Saya tidak tertidur pulas, melainkan hanya tertidur sejenak karena faktor kelelahan. Dengan menopang kepala, tidak bisa tidur pulas,“ kata Rendy Lamadjido, di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (10/7), memberi penjelasan soal dia tertidur dalam paripurna DPR.
Tanpa bermaksud membela diri tertidur saat paripurna DPR berlangsung, Rendy berjanji tidak akan mengulanginya lagi. "Kelelahan itu terjadi menyusul padatnya kegiatan selaku anggota Komisi Perhubungan DPR ke Indramayu Kamis (4/6) dan kunjungan ke daerah pemilihannya sejak Jumat (5/7) hingga Minggu (7/7) malam," ungkap Rendy.
Politikus PDIP itu mengaku Jumat sampai Minggu, ia terbang ke Sulteng dengan pesawat kecil setelah transit di Makassar. Sampai di Palu melanjutkan perjalanan ke Poso dan berlanjut ke Luwuk (Kabupaten Banggai) dan Kepulauan Pasokan (Toja Una-Una) yang mesti ditempuh melalui jalur laut dengan speedboard selama 6 jam, guna menemui kader PDI-P.
“Di sini kami, menemukan adanya pembangunan dermaga laut dengan anggaran Rp30 miliar. Namun yang terealisir Rp21 miliar. Inilah yang akan kami konfirmasi kepada Kementerian PU,” ungkapnya.
Dari Sulteng, Senin (8/7) pagi, Rendy langsung transit di Makassar menuju Jakarta untuk mengikuti pelantikan Sidarto Danusubroto sebagai Ketua MPR RI menggantikan alm. Taufiq Kiemas. Lalu mengikuti rapat-rapat komisi dengan Kementerian Perhubungan hingga malam.
Selasa (9/7) pagi, sudah ada lima agenda Paripurna DPR antara lain pengesahan UU perlindungan dan pemberdayaan petani. “Karena bukan tugas Komisi V DPR, saya tertidur sejenak,“ ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Diminta tak Hilangkan Hak Pilih Penyandang Cacat
Redaktur : Tim Redaksi