Anggota G20 Rencanakan Aksi Boikot Rusia, Saatnya Indonesia Tegas

Rabu, 20 April 2022 – 17:26 WIB
Chair of G20 Education Working Group (EdWG) Iwan Syahril pada pertemuan pertama G20 EdWG 2022 (kanan). Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, WASHINGTON DC - Indonesia, sebagai pemegang presidensi G20, perlu menunjukkan ketegasannya terkait sikap anti-Rusia yang ditunjukkan sejumlah anggota. Pasalnya, masalah ini berpotensi menggangu agenda forum. 

Negara-negara Barat bersiap-siap melancarkan boikot serta aksi diplomatik lainnya secara terkoordinasi pada pertemuan tingkat menteri keuangan G20 pada Rabu di Washington sebagai sikap menentang invasi Rusia ke Ukraina, kata para pejabat.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Beber 4 Isu Prioritas yang Diharapkan Didukung Seluruh Anggota G20

Pemerintah Rusia pada Selasa (19/4) memastikan bahwa Menteri Keuangan Anton Siluanov akan memimpin delegasi Moskow pada pertemuan menteri keuangan G20.

Kehadiran itu dinyatakan Moskow kendati kalangan diplomat Barat secara terus-menerus menentang kehadiran Rusia.

BACA JUGA: Rusia Masih Aktif di G20, Dubes Ukraina Tantang Indonesia

Menurut Barat, pertemuan tidak lagi bisa berlangsung seperti biasa padahal perang sedang berlangsung dan hingga menyebabkan ribuan warga sipil tewas dalam bombardemen oleh pasukan Rusia.

"Selama dan setelah pertemuan, kami pasti akan menyatakan pesan kuat dan kami tidak sendiri dalam melakukan itu," kata seorang sumber pemerintah Jerman.

BACA JUGA: Banyak yang Minta Rusia Ditendang dari G20, Jepang Setuju?

Sumber tersebut menuduh Rusia sebagai pihak yang memulai konflik hingga membuat harga pangan dan energi di dunia terus naik.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen berencana memboikot pertemuan-pertemuan G20 yang diikuti para pejabat Rusia di sela rangkaian pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Namun menurut seorang pejabat Departemen Keuangan AS, Yellen akan menghadiri pertemuan pembukaan menyangkut perang Ukraina walaupun perwakilan Rusia hadir.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga tidak akan mengikuti beberapa pertemuan G20 tertentu, kata seorang sumber pemerintah Inggris kepada Reuters.

Sementara itu, seorang pejabat kementerian keuangan Prancis memperkirakan bahwa beberapa menteri dari negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) akan angkat kaki jika delegasi Rusia berbicara.

Sementara pemerintah beberapa negara Barat beranggapan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari seluruh pertemuan global, tidak semua anggota G20 lainnya, termasuk China dan Indonesia --presiden G20 tahun ini, punya pandangan yang sama. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler