jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi menyampaikan pada Presidensi G20 Indonesia ada empat isu prioritas yang dibahas dan diharapkan mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota G20.
Dia menyebutkan isu pertama mengenai pasar tenaga kerja inklusif dan pekerjaan layak untuk penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Kemnaker Imbau Perusahaan Beri THR Lebih Pada Karyawan, Jika
Hal tersebut berfokus pada situasi faktual di ekonomi G20 dan negara-negara lain dalam mempromosikan inklusi penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja.
"Diharapkan negara-negara anggota G20 memperoleh best practice sehingga dapat merumuskan rencana aksi yang konkrit dan terukur," kata Sekjen Anwar saat melakukan pertemuan bilateral membahas Employment Working Group (EWG) II G20 dengan Departemen Pekerjaan dan Pensiun Inggris secara virtual, Selasa (12/4).
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Beber Upaya Kemnaker Melindungi Pekerja Perempuan
Isu kedua, sebut Sekjen Anwar, berupa pengembangan kapasitas manusia untuk peningkatan produktivitas melalui peran pusat pelatihan kejuruan berbasis komunitas yang memegang peranan penting di negara-negara G20 dengan mempertimbangkan aspek modal sosial, permintaan keterampilan, dan pasar kerja khususnya di pedesaan.
"Elemen desentralisasi dalam pelatihan kejuruan berbasis masyarakat membuka peluang pengembangan keterampilan yang didorong permintaan menggunakan pendekatan bottom-up dari masyarakat kepada penyedia pelatihan dengan potensi untuk mengaktifkan kelompok-kelompok yang kurang beruntung," ujar pria yang baru saja menyandang gelar profesor dari Universitas Brawijaya Malang itu.
BACA JUGA: Kemnaker Imbau Pengusaha Tunaikan Dua Hal ini setelah SE soal THR Terbit
Isu berikutnya yang diharapkan mendapat dukungan seluruh anggota G20, yaitu adanya penciptaan lapangan kerja berkelanjutan menuju perubahan dunia kerja yang fokus pada pengembangan kewirausahaan, membangun ketahanan perusahaan, dan meningkatkan produktivitas.
Adapun isu keempat, dengan menyesuaikan perlindungan tenaga kerja dengan memberikan perlindungan yang efektif dan meningkatkan ketahanan bagi semua pekerja.
"Delegasi EWG G20 akan membahas, mengidentifikasi, dan mengumpulkan tanggapan kebijakan yang diwujudkan ke dalam prinsip G20 untuk perlindungan tenaga kerja adaptif," jelasnya.
Sekjen Anwar menambahkan pandemi Covd-19 telah mempercepat perubahan pekerjaan di pasar tenaga kerja.
Pengembangan kewirausahaan yang beradaptasi dengan pasar tenaga kerja baru akan membantu mengurangi pengangguran dan kesenjangan pekerjaan lebih lanjut.
"Oleh karena itu, sangat penting untuk mendukung pengembangan kewirausahaan dan UKM sebagai kunci penciptaan lapangan kerja baru pascapandemi," tegasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi