Anggota Komisi IV DPR: Seharusnya Anggaran Kementan Ditambah, Bukan Malah Dikurangi

Selasa, 09 Februari 2021 – 06:00 WIB
Petani membajak sawah menggunakan traktor di daerah Kampung Sawah, Ciomas, Bogor, Sabtu (18/7). Pemerintah dorong produksi pertanian untuk menghadapi masa krisis selanjutnya setelah wabah pandemi corona ini berakhir. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) 2021.

Hal ini mengingat pertanian merupakan sektor strategis yang sangat dominan dalam memberi kontribusi terhadap peningkatan dan perbaikan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Komisi IV DPR Sesalkan Pemotongan Anggaran Kementerian Pertanian

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Passludin mengatakan pemotongan anggaran Kementan akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi nasional.

"Seharusnya anggaran Kementan ditambah bukan malah dikurangi. Karena itu kami dukung adanya penambahan," ujar Andi Akmal Senin (8/2).

BACA JUGA: DPR Setujui Pagu Anggaran 2021 untuk Kementan, Sebegini Nilainya

Andi Akmal menyoroti program nilai tambah dan daya saing industri yang merupakan salah satu program kerja Kementan di 2021. Menurutnya, program tersebut harus mendapat perhatian khusus karena mampu meningkatkan ekspor pertanian Indonesia.

"Berbicara hal ini pasti terbesit peningkatan ekspor. Tahun 2020 nilai ekspor pertanian naik 15,79 persen dan ini perlu terus didorong dengan anggaran yang layak," katanya.

BACA JUGA: Rapat di DPR, Mentan SYL Sebut Realisasi Anggaran Kementan sudah Rp 8,49 Triliun

Anggota Komisi IV DPR Abdullah Tuasikal mengatakan sektor pertanian patut mendapat perhatian serius karena terbukti mampu berkontribusi positif terhadap perbaikan ekonomi nasional dalam masa pandemi Covid-19.

Abdullah menambahkan, hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja serta kenaikan nilai ekspor pertanian.

Selain itu peningkatan tolok ukur kesejahteraan petani melalui nilai tukar petani (NTP) yang terus mengalami perbaikan.

"Kami menyesalkan pemotongan anggaran belanja Kementan karena untuk mengoptimalkan program-program agar mencapai target dibutuhkan dukungan anggaran yang cukup. Karena itu kami mendukung penambahan anggaran," katanya.

Abdullah menambahkan, ke depan Kementan bisa mengutamakan kegiatan yang memberikan dampak positif pada pemilihan ekonomi nasional dan mengharapkan agar memberikan prioritas dalam program padat karya dan kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, terkait program nilai tambah dan daya saing industri, pihaknya telah mendesain kegiatan prioritas tersebut dan sudah diimplementasikan di seluruh daerah.

"Yaitu dengan dukungan logistik benih unggul melalui pembangunan kebun sumber benih atau nursery sebanyak 70 juta batang, pengembangan kawasan perkebunan unggul nasional berbasis korporasi seluas 35.890 hektare dan lainnya," katanya.

Mentan SYL menambahkan, program tersebut terdistribusi di Ditjen Perkebunan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.

Sementara Ditjen Perkebunan Kementan diharapkan menjadi gerbong penggerak untuk mewujudkan produk pertanian yang berdaya saing.

"Kami berharap, pertanian makin maju, makin mandiri dan modern," tutupnya. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler