jpnn.com, JAKARTA - Anggota panja Komisi VI Evita Nursanty mengatakan investasi Telkomsel ke PT Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merupakan keputusan yang tepat, menguntungkan dan bernilai strategis.
Hal itu disampaikan Evita saat Rapat Panja Komisi VI tentang investasi BUMN di perusahaan digital menjadi ajang diskusi valuasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
BACA JUGA: Ayu Ting Ting: Enggak Apa-apa Duda Atau Muda, Asal Jangan..
“Jadi, kita harus dukung keputusan investasi ini,” katanya.
Dalam rapat itu juga mengundang Edwin Sebayang selaku Kepala RIset MNC Sekuritas, yang diberondong pertanyaan soal valuasi.
BACA JUGA: Jokowi Beri Ruang Bagi Anak Muda Untuk Berperan Dalam Memajukan Negeri
Edwin lantas menjelaskan beberapa metode. Mulai dari harga dibanding transaksi bruto (GTV), rasio price book value (PBV) hingga menghitung potensi bisnis ke depan.
“Setiap sekuritas punya cara melakukan valuasi. Kami di MNC Sekuritas menghitung harga wajar saham GOTO di Rp 500. Jadi masih punya upside cukup besar ke depannya. Jadi, ini investasi yang bagus,” kata Edwin di hadapan forum Panja Komisi VI.
BACA JUGA: GoTransit Diprediksi Dorong Pendapatan GOTO
Edwin menjelaskan pergerakan harga saham seperti GOTO dipengaruhi banyak faktor. Target price Rp 500 bisa jadi akan tercapai dalam waktu dekat, akhir tahun atau bisa juga tidak tercapai.
“Yang mesti kita ingat, ada faktor x yang bisa mengubah keadaan dan proyeksi. Misalnya suku bunga the Fed, inflasi tinggi di negara maju dan perang Ukraina,” kata Edwin.
Tanpa memperhitungkan faktor eksternal itu, harga wajar GOTO adalah Rp 500. Kapan tercapainya, bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.
“GOTO adalah perusahaan menarik dengan business plan yang sangat jelas untuk menuju profit. Investor melihat kekuatan Gojek, Tokopedia dan Gopay sebagai alasan untuk berinvetasi di perusahaan ini,” kata Edwin.
Menurut Edwin, investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopeda tidak perlu dicari-cari permasalahan.
Pasalnya, investor asing pun banyak berinvestasi di GoTo, bahkan sampai mendominasi.
Dia menjabarkan ada empat alasan mengapa startup merah putih seperti Gojek dan Tokopedia menjadi incaran investor asing.
Pertama, potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. Kedua, adanya pertumbuhan perusahaan startup yang cepat dan mempunyai potensi bisnis berkelanjutan. Apalagi ekonomi digital dipercaya merupakan bisnis masa depan.
Ketiga, adanya potensi jangka panjang mendapatkan keuntungan besar, baik dari sisi pendapatan maupun valuasi perusahaan.
Hal ini berkaca pada pengalaman startup digital di luar negeri.
Keempat, ada peluang sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan, menghasilkan sumber pendapatan baru dengan memanfaatkan aset dari investor dan perusahaan startup.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada