GoTransit Diprediksi Dorong Pendapatan GOTO

Selasa, 28 Juni 2022 – 19:26 WIB
Pendapatan dan transaksi GOTO berpotensi naik berkat GoTransit. Foto Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut pendapatan dan transaksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berpotensi naik berkat penguatan layanan On-Demand Gojek.

Sebab, GOTO sejauh ini adalah ekosistem yang mampu menciptakan keterkaitan satu sama lain untuk bertumbuh dan memberikan dampak positif kepada masyarakat.

BACA JUGA: Mufti Anam DPR: Ini Bukan soal Saham GoTo, tetapi terkait Telkom

”Hal inilah yang dinilai sebagai salah satu nilai lebih ekosistem GOTO yang memang saat ini belum ada tandingannya. Tinggal sejauh mana GOTO mampu melihat celah untuk terus berinovasi,” ungkap Nico.

Nico meyakini potensi yang akan mampu diraih GOTO sangat besar melalui fitur GoTransit yang bisa melayani perjalanan masyarakat pengguna kereta listrik commuter line.

BACA JUGA: Investasi Telkomsel di GoTo Dipastikan Sudah Sesuai Aturan

Menurutnya, melalui kerja sama tersebut, GOTO melalui Gojek menjangkau 1,2 juta pengguna commuter line per harinya lewat GoTransit.

”Sejauh ini kami melihat bahwa GOTO sedang menciptakan integrasi antar segmen sehingga memaksimalkan ekosistem yang ada,” ucapnya.

BACA JUGA: Kebijakan Telkomsel Berinvestasi di GOTO Perlu Diapresiasi  

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan inovasi yang dilakukan terus menerus oleh GOTO bisa mendorong nilai transaksi (Gross Transaction Value/GTV) dan pendapatan perusahaan.

"Selain itu juga untuk memberikan value added (nilai tambah) yang lebih kepada end users (masyarakat)” ujarnya.

Menurutnya, potensi pertumbuhan GTV dan pendapatan karena bisnis GOTO punya kelebihan yaitu bisa integrasi dan sinergi antara satu dengan yang lain.

GoFood saat ini merupakan market leader layanan OFD di Indonesia.

Hasil riset “Survei Persepsi dan Perilaku Konsumsi Online Food Delivery di Indonesia" yang dipublikasikan Tenggara Strategics pada Rabu (15/6) mencatat GoFood menempati urutan pertama sebagai layanan pesan antar makanan di Indonesia.

Hasil transaksi atau gross merchandise value (GMV) layanan OFD sebesar Rp 78,4 triliun pada 2021.

Adapun nilai transaksi platform GoFood diestimasi mencapai Rp 30,65 triliun atau menguasai 39 persen dari total GMV dan merupakan yang tertinggi. Sisanya adalah penyedia layanan OFD lainnya seperti Shopee Food dan GrabFood.

Paulus menyebut peningkatan layanan on-demand GOTO melalui Gojek juga akan berdampak positif kepada ekosistem e-commerce-nya yaitu Tokopedia.

”Yang patut diamati adalah dengan konsep yang diusung GOTO yaitu hyperlocal, misalkan di kota-kota tier-2 yang awalnya belum banyak driver Gojek sehingga menyulitkan seller Tokopedia jika ada order same day atau instant,” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur GoTo, sekaligus Head of Indonesia Sales & Ops Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, adanya GoTransit diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan dan loyalitas pengguna transportasi publik khususnya KRL.

"Kami tengah menyiapkan inovasi teknologi agar masyarakat dapat membeli tiket secara bundling sehingga semakin praktis dan hemat," ujar Catherine.

Goto menyediakan satu transaksi di dalamnya termasuk tiket first mile-last mile yang menggunakan layanan Gojek, serta tiket perjalanan middle mile menggunakan layanan transportasi publik termasuk salah satunya KRL.(mcr10/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
GoTo   GoTransit   GoFood   KRL   Gojek   Tokopedia  

Terpopuler