JAKARTA - Pengakuan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa pihaknya belum juga membahas fatwa Mahkamah Agung (MA), memancing kericuhan audiensi pengurus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dengan pihak KPU.
"Kami baru menerima fatwa MA, Jumat (1/3) kemarin. Kami belum membahasnya, satu dua minggu ini kami akan membahasnya," ujar Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiansyah di gedung KPU, Jakarta, Senin (4/3).
Mendengar jawaban tersebut, puluhan pengurus PKPI perwakilan dari daerah-daerah, sontak berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaannya.
Kalimat-kalimat makian hingga ancaman mengemuka karena ketidakpuasan atas sikap KPU yang belum juga menjadikan partai mereka sebagai salah satu peserta Pemilu 2014.
"KPU bodoh, bubarkan saja KPU," teriak salah seorang kader. Tudingan tersebut disaut dengan berbagai tudingan lainnya. Termasuk mengancam komisioner KPU yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, Hadar Nafis Gumay.
"Jangan pernah kau injak kan kaki di Palembang lagi Gumay," teriak kader PKPI lainnya.
Mereka kecewa, karena rencana waktu pembahasan Fatwa MA yang dikemukakan Ferry, dinilai terlalu lama. Apalagi menurut Ketua Umum PKPI, Sutiyoso, MA sudah mengeluarkan fatwa pada Kamis (28/2).
"Seingat saya hari Kamis. Berarti sudah dari Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin. Seharunya cepat direspon. Kalau dinyatakan kecewa, saya kecewa. Karena pengurus sudah menunggu dan itu harus dibawa pulang ke daerah sebelum ada putusan ini," ujarnya.
Menghadapi tudingan yang tidak juga berhenti, empat komisioner yang menyambut audiensi PKPI akhirnya memilih meninggalkan media centre KPU.
Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Gumay, Arif Budiman dan Ida Budhiati, bahkan terpaksa harus dikawal puluhan aparat kepolisian.(gir/jpnn)
"Kami baru menerima fatwa MA, Jumat (1/3) kemarin. Kami belum membahasnya, satu dua minggu ini kami akan membahasnya," ujar Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiansyah di gedung KPU, Jakarta, Senin (4/3).
Mendengar jawaban tersebut, puluhan pengurus PKPI perwakilan dari daerah-daerah, sontak berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaannya.
Kalimat-kalimat makian hingga ancaman mengemuka karena ketidakpuasan atas sikap KPU yang belum juga menjadikan partai mereka sebagai salah satu peserta Pemilu 2014.
"KPU bodoh, bubarkan saja KPU," teriak salah seorang kader. Tudingan tersebut disaut dengan berbagai tudingan lainnya. Termasuk mengancam komisioner KPU yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan, Hadar Nafis Gumay.
"Jangan pernah kau injak kan kaki di Palembang lagi Gumay," teriak kader PKPI lainnya.
Mereka kecewa, karena rencana waktu pembahasan Fatwa MA yang dikemukakan Ferry, dinilai terlalu lama. Apalagi menurut Ketua Umum PKPI, Sutiyoso, MA sudah mengeluarkan fatwa pada Kamis (28/2).
"Seingat saya hari Kamis. Berarti sudah dari Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin. Seharunya cepat direspon. Kalau dinyatakan kecewa, saya kecewa. Karena pengurus sudah menunggu dan itu harus dibawa pulang ke daerah sebelum ada putusan ini," ujarnya.
Menghadapi tudingan yang tidak juga berhenti, empat komisioner yang menyambut audiensi PKPI akhirnya memilih meninggalkan media centre KPU.
Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Gumay, Arif Budiman dan Ida Budhiati, bahkan terpaksa harus dikawal puluhan aparat kepolisian.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat: Konyol Kalau Kami KLB di saat Galau
Redaktur : Tim Redaksi