Anggota Paskibraka Keracunan, Wako Makassar Geram

Senin, 11 Agustus 2014 – 08:08 WIB
KERACUNAN: Kondisi anggota paskibraka Kota Makassar korban keracunan makanan di Rumah Sakit Pelamonia, Sabtu (9/8). Foto: Yusran/FAJAR/JPNN

jpnn.com - MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Danny Pomanto geram. Itu terkait dengan keracunan makanan yang dialami Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Makassar.

Dia menilai, makanan yang diberikan kepada paskibraka tidak sesuai dengan standar. Adanya pemotongan anggaran makanan paskibraka, menurut dia, merupakan tindakan yang mengarah pada perilaku korupsi yang bersifat memainkan harga. Dalam nomenklatur penganggaran, seharusnya setiap anggota paskibraka mendapat makan siang Rp 22 ribu.

BACA JUGA: Sabtu Depan, Warga Labuhanbatu Perantauan Kumpul di TMII

Kenyataannya, lanjut dia, mereka dibelikan makanan Rp 15 ribu per bungkus. Selisih Rp 7 ribu dianggap tindakan yang kurang terpuji karena hak-hak paskibraka dirampas. Seharusnya, mereka mendapat konsumsi yang lebih layak karena paskibraka mengeluarkan banyak energi saat berlatih.

Danny menyatakan akan mengevaluasi kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar yang dianggap lalai. Apalagi, ada indikasi permainan harga konsumsi untuk mendapat keuntungan. Selisih harga konsumsi paskibraka mestinya tidak perlu ada.

BACA JUGA: Gubernur Sumut Terima Penghargaan dari Menristek

’’Itu kan korupsi. Karena itu, kami meminta baperjakat (badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan, Red) mengevaluasi,’’ ujarnya kepada Fajar (JPNN Group) Minggu (10/8).

Danny menegaskan, sehari sebelum kejadian, dia mengevaluasi dan menyimpulkan bahwa kinerja dispora kurang maksimal. Masalah paskibraka, tambah dia, selanjutnya dikoordinasikan langsung oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar Ibrahim Saleh. Apalagi, memang keluhan paskibraka dan pendamping mereka memang banyak.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Gerebek Rumah Karaoke dan Panti Pijat di Dolly-Jarak

Peristiwa keracunan makanan yang melanda paskibraka dan sejumlah permasalahan lain, imbuh dia, merupakan bukti ketidakprofesionalan pihak yang bertanggung jawab menangani. ’’Itu akan kami benahi,’’ ucapnya.

Dia juga menjanjikan sanksi bagi pejabat-pejabat dan staf yang terlibat dalam kekisruhan paskibraka tersebut. ’’Kita lihat saja nanti (sanksinya, Red),’’ ujar mantan penasihat bidang tata ruang Pemkot Makassar itu.(rid/JPNN/c23/diq)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombak Pulau Merah di Banyuwangi Nyaris Makan Korban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler