BACA JUGA: Masuk Bandara, Gubernur Diperiksa
Penahanan hasil tambang mangan illegal tersebut sesuai dengan intruksi Walikota Kupang agar aktivitas pertambangan mangan illegal bisa dihentikan.Mangan hasil tambang illegal itu, rupanya sudah dibeli Adiberth Adoe, anggota Kepolisian Daerah NTT dan kelompoknya
Ketika terjadi percekcokan, Adiberth Adoe mengatakan kalau lurah dan warga setempat tidak punya hak menahan mobil dan mangan milik mereka
BACA JUGA: Tiga Bulan Puskesmas Tutup
Jika terus memaksa, dia mengancam akan membuat keributan dan bertindak menggunakan kekerasan"Lurah bangsat
BACA JUGA: RTRWP Riau Masih Diproses Pusat
Kami tahan kau segera naik ke mobil untuk ikut ke kantor kamiLalu dengan cara paksa mereka menarik saya dan membuang saya ke dalam mobil yang sudah terbuka pintunya," kata Melius Penun menirukan kalimat yang diucapkan Adiberth Adoe kepada wartawan.Saat berusaha untuk keluar mobil, Adiberth Adoe meraih sebuah senjata laras panjang hendak menembakan ke arah Melius Penun. "Untung saja saat itu saya bisa melarikan diri ke bagian belakang mobil hartop dan berusaha lari lagiSaat itu senjata itu meletus, ada tembakan satu kaliSetelah mereka melarikan diri dengan menggunakan hardtop," jelas Melius Penun
Atas kejadian tersebut korban pun telah melaporkan kelakuan brutal oknum Polda NTT tersebut ke Provost Polda NTTJumat (12/3).
Kapolda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Yorry Yance Worang mengaku belum mengetahui ihwal kejadian tersebut serta belum mengetahui adanya keterlibatan oknum anggota Polda NTT sebagai pelaku.
Kasus ini pun sudah dilaporkan Lurah Melius Penun kepada Walikota Kupang, Daniel Adoe"Kita dukung upaya hukum oleh Lurah Naioni," kata Daniel Adoe pendek saat diwawancarai wartawan di kantor Walikota Kupang.(onq/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Dagang Sapi Makin Marak
Redaktur : Tim Redaksi