JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR Aboebakar Alhabsy menyesalkan adanya anggota Badan Narkotika Nasional Pusat yang mengaku tengah melakukan observasi tetapi tanpa dilengkapi surat tugas. Alhasil, mereka malah terjaring razia oleh Provost Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan.
"Bila ini memang anggota BNN Pusat yang sedang melakukan operasi atau observasi seharusnya mereka dilengkapi dengan surat tugas," kata Anggota Komisi Hukum DPR Aboebakar Alhabsy, Minggu (24/2).
Aboe sapaan akrabnya meminta BNN untuk memerbaiki pola kerjanya. Ia menegaskan, bila menurunkan petugas seharusnya dilengkapi dengan surat tugas. "Dengan demikian akan diketahui bahwa mereka sedang bertugas, dan menjalankan fungsi penegakan hukum," kata Aboe.
Selain itu, sambung dia, mereka perlu juga berkoordinasi dengan aparat setempat, biar tidak terjadi kejadian seperti ini. "Inikan namanya jeruk makan jeruk, masak aparat sedang menjalankan tugas kok kejaring razia oleh petugas lain," katanya.
Di sisi lain di menjelaskan, bila hal itu atau berada di tempat hiburan malam mereka lakukan setelah lepas tugas, harus diperiksa. "Perlu ada pemeriksaan yang lebih intensif," pungkasnya.
Seperti diberitakan, apapun alasannya apabila seorang anggota Polri berada di Tempat Hiburan Malam (THM) tanpa dilengkapi surat tugas sudah pasti dilarang. Seperti yang dilakukan tiga anggota BNN Pusat yang mengaku sedang melakukan tugas observasi di THM yang diduga tanpa dilengkapi surat tugas.
Menariknya tiga anggota BNN dari Mabes Polri ini salah satunya adalah seorang perwira berpangkat AKP dan dua orang Brigadir. Ketiga anggota BNN ini terpaksa berurusan dengan anggota Provost Polda Kalsel karena terjaring razia ketika sedang berada di salah satu ruang karaoke di lantai 5, Jumat (22/2) malam. Tiga anggota BNN Pusat tersebut diketahui AKP YT, Brigadir TK, dan Brigadir YHG. (boy/jpnn)
"Bila ini memang anggota BNN Pusat yang sedang melakukan operasi atau observasi seharusnya mereka dilengkapi dengan surat tugas," kata Anggota Komisi Hukum DPR Aboebakar Alhabsy, Minggu (24/2).
Aboe sapaan akrabnya meminta BNN untuk memerbaiki pola kerjanya. Ia menegaskan, bila menurunkan petugas seharusnya dilengkapi dengan surat tugas. "Dengan demikian akan diketahui bahwa mereka sedang bertugas, dan menjalankan fungsi penegakan hukum," kata Aboe.
Selain itu, sambung dia, mereka perlu juga berkoordinasi dengan aparat setempat, biar tidak terjadi kejadian seperti ini. "Inikan namanya jeruk makan jeruk, masak aparat sedang menjalankan tugas kok kejaring razia oleh petugas lain," katanya.
Di sisi lain di menjelaskan, bila hal itu atau berada di tempat hiburan malam mereka lakukan setelah lepas tugas, harus diperiksa. "Perlu ada pemeriksaan yang lebih intensif," pungkasnya.
Seperti diberitakan, apapun alasannya apabila seorang anggota Polri berada di Tempat Hiburan Malam (THM) tanpa dilengkapi surat tugas sudah pasti dilarang. Seperti yang dilakukan tiga anggota BNN Pusat yang mengaku sedang melakukan tugas observasi di THM yang diduga tanpa dilengkapi surat tugas.
Menariknya tiga anggota BNN dari Mabes Polri ini salah satunya adalah seorang perwira berpangkat AKP dan dua orang Brigadir. Ketiga anggota BNN ini terpaksa berurusan dengan anggota Provost Polda Kalsel karena terjaring razia ketika sedang berada di salah satu ruang karaoke di lantai 5, Jumat (22/2) malam. Tiga anggota BNN Pusat tersebut diketahui AKP YT, Brigadir TK, dan Brigadir YHG. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilmi Aminuddin Ikut Menghilang?
Redaktur : Tim Redaksi