jpnn.com, JAKARTA - Perselisihan terjadi antara anggota TNI dengan seorang perempuan sipil di Cilincing, Jakarta Utara baru-baru ini.
Keributan ini berawal ketika sang anggota TNI, Serda Samsul Idhan, prajurit Koramil 05 Cilincing Jakarta Utara sedang menertibkan pedagang Pasar Jalan Baru, Kelurahan Kalibaru, pada Minggu 3 Mei 2020.
BACA JUGA: TNI Temukan Belasan Kardus di Dekat Patok Batas Negara, Pas Diperiksa, Isinya Ternyata
Penertiban itu dilakukan bersama beberapa anggota Satpol PP, terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan Covid-19.
Saat menertibkan pedagang yang masih buka, seorang perempuan yang diketahui bernama EL Kausar Putri Fajar, tiba tiba datang dan merekam proses penertiban itu dengan ponselnya.
BACA JUGA: Langgar PSBB, 153 Perusahaan Ditutup Sementara
Beberapa petugas Satpol PP berupaya menghalangi Putri merekam penertiban di Pasar Kali Baru. Dikhawatirkan video penertiban ini dipelintir dan disalahgunakan di media sosial dengan narasi yang salah.
Namun, Putri tak menggubris larangan anggota Satpol PP. Dia terus membidikkan kameranya pada kerumunan petugas yang menertibkan padagang yang dianggap melanggar aturan.
BACA JUGA: Panik Menghadapi PSBB, Warga Kota Sukabumi Borong Bahan Makanan dan Pakaian
Sikap Putri ini membuat anggota Babinsa Koramil Cilincing emosi. "Saya minta jangan direkam pergi dari sini. Anda siapa pakai ngerekam segala," kata Samsul dari jauh.
Larangan Samsul itu tidak mempan. Putri terus merekam kejadian bak seorang jurnalis televisi.
Merasa disepelekan Serda Samsul mendekati Putri dan menegurnya dari dekat. "Kamu kok ngeyel sih diomongin orang," kata Serda Samsul sambil menjambak kerudung Putri lalu mendorongnya.
Sikap oknum Babinsa ini mengakibatkan Putri hampir terjerembab. Perang mulut pun akhirnya tak terhindarkan. Putri yang sedang hamil tidak terima mendapat perlakuan kasar Samsul.
"Lo gak usah belagu, lo Babinsa baru di sini, abang gue juga Babinsa lebih lama dari lo tapi gak belagu," kata Putri menghardik Samsul
Tidak ingin memperpanjang masalah, Serda Samsul akhirnya menghindari kurumunan massa dan meninggalkan lokasi lebih cepat untuk melanjutkan penertiban PSBB di lokasi lain.
Pada saat itu, Samsul mendapat informasi kalau perempuan yang ribut dengannya tadi, adalah adik ipar Sertu Andri yang juga anggota Babinsa Kalibaru Koramil Cilincing Kodim 0502 Jakarta Utara.
Samsul kaget mendengar informasi itu. Ternyata mereka masih keluarga besar Koramil Cilincing.
Setelah tahu informasi bahwa Putri adalah adik ipar Sertu Andri, selesai penertiban PSBB, Samsul langsung pergi ke rumah Putri yang tak jauh dari lokasi penertiban PSBB.
Kepada keluarga Putri, Serda Samsul menyampaikan penyesalannya dan minta minta maaf atas kesalahpahaman tersebut. Gayung bersambut keluarga Putri. Keluarga menerima permintaan maaf Samsul dengan lapang dada.
Rostiati (Ibu EL Qausar Putri Fajar) sempat marah atas insiden ini dan berniat melaporkan Samsul ke atasannya.
"Karena Serda Samsul mau datang dan minta maaf, saya harus memaafkannya," kata Rostiati.
Permintaan maaf itu juga disampaikan kepada Putri selaku korban. Orang tua Putri tidak ingin kejadian ini diperpanjang. Terpenting jangan sampai terulang lagi.
Perjanjian damai pun dibuat di atas kertas bermaterai. Ditandatangani Serda Samsul Idhan (pelaku) dan El Kausar Putri Fajar (korban) dan Eva Sahara sebagai saksi.
Mayor Arh Agus Suprahman, Danramil 05 Cilincing, ikut menyaksikan kesepakatan damai yang dibuat anak buahnya.
Dandim 0502/Jakarta Utara Kolonel Tri Handaka mengatakan kejadian seperti ini memang harus segera diselesaikan agar tidak berbuntut panjang.
Dia bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah anak buahnya. "Kesalahpahaman seperti ini harus segera dituntaskan agar tidak merusak citra TNI yang sudah dilakukan untuk membantu rakyat," kata Dandim. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia