Beberapa personel anggota TNI AU sudah mendatangi rumah Suwarno sejak pukul 08.15 WIB. Awalnya eksekutor meminta dengan baik-baik agar Suwarno dan keluarganya diminta meninggalkan lokasi. Tetapi mereka menolak.
Suwarno yang kemarin ditemani anaknya Sersan Mayor Heri Wibowo bersikeras mempertahankan rumahnya. Mereka beralasan berhak atas rumah yang sudah ditempati sejak tahun 1978.
Eksekutor terus berupaya "mengusir" mereka. Menantu Suwarno, Coki Lubis mengatakan, beberapa anggota keluarganya sempat dianiaya belasan anggota TNI AU akibat menolak meninggalkan rumah.
"Tiga orang ditarik ke bawah, ditiduri tengkurap, diinjak termasuk orang tua kami yang sudah 70 tahun. Kami juga sempat diborgol," ujar coki saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (4/12).
Akibat pemukulan oleh anggota TNI AU, Suwarno harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka-luka. Saat ini Suwarno tengah dirawat di RS polri Kramat Jati.
Menurut Coki, sengketa atas tanah mertuanya itu sudah berlangsung lama. Sebenarnya, kata Coki, sudah ada kesepakatan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum. Ia pun telah mengirim surat kepada Danlanud Halim PK untuk tidak melakukan mobilisasi pasukan terkait sengketa tanah tersebut.
"Ini sudah mau dibawa ke Kasdam Jaya, agar bisa diuji sertifikat dari pihak Halim. (Suratnya) belum sempat sampai situ (Kasdam Jaya) sudah ada eksekusi," ujar Coki.
Saat berita ini diturunkan, rumah Suwarno telah hampir rata dengan tanah. Pembongkaran dilakukan oleh satu unit mobil becko. Sementara barang-barang milik penghuni rumah saat ini tergeletak di lahan parkir sebuah kompleks pertokoan tepat di depan lokasi tanah sengketa.
Sementara ratusan personil TNI AU masih terlihat mengawasi proses pembongkaran. Dua unit mobil ambulans dan satu unit mobil pemadam kebakaran milik Lanud Halim juga disiagakan di lokasi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gerebek Rumah di Kalideres
Redaktur : Tim Redaksi