Anggota TNI Dibacok Warga, Tangannya, Pahanya, Aduuhh...

Senin, 18 Juli 2016 – 14:30 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - KUKAR – Apes benar nasib Mayor Chk Iga Kaliaringga. Personel TNI dari Korem Samarinda itu menjadi korban pembacokan di sebuah lokasi tambang di Desa Loa Gagak, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, Sabtu  (16/7).

Selain Iga, pengacara bernama Saur Oloan Situngulir juga dibacok warga. Polres Kukar kini tengah mengejar tiga pelaku pembacokan. Diduga kuat, keributan tersebut berkaitan dengan sengketa lahan warga yang kini digarap oleh PT Kaisar.

BACA JUGA: Terduga Pembunuh Anak Petinggi PKS Tertangkap, Ini Fotonya

Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Yuliansyah membenarkan telah mengamankan dua orang yang diduga melakukan penganiayaan. Keduanya, kata Yuliansyah, masih terus diperiksa petugas.

Sementara itu, tiga lainnya masih dalam pengejaran petugas. “Terduga pelaku ada lima orang. Ada dua yang kami amankan kemarin malam. Tapi, tiga lainnya masih dikejar,” jelas Yuliansyah, Minggu (17/6).

BACA JUGA: Warga Malaysia Punya E-KTP Indonesia, Ini Wajahnya

Dari informasi yang dihimpun, penganiayaan diduga dilakukan oleh warga sipil yang melarang keduanya masuk kawasan lokasi tambang.

Sebelum berangkat, sekelompok warga yang tinggal di Desa Pal Besi, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, melakukan rapat di rumah warga di RT 52.

BACA JUGA: Nyebar Fitnah, Agnes Berurusan Dengan Hukum

Rapat tersebut membahas pengecekan lahan warga yang digarap oleh pihak perusahaan. Dalam rapat tersebut juga dihadiri Mayor Iga beserta tiga pengacara. Yakni Tumpak Situngkir, Saur Oloan Situnglir, dan Julius.

Selain itu, ada warga lain. Namun, belum diketahui kapasitas perwira TNI tersebut dalam kasus ini.  Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 Wita, Mayor Iga dan pengacara tersebut berangkat ke lokasi lahan tambang tersebut.

Sesampainya di pos satpam rombongan sempat dicegat oleh security. Pihak security menyarankan agar rombongan itu lebih dulu meminta pendampingan dengan polisi.

Mayor Iga sempat memberi tahu bahwa pihaknya ingin melihat lokasi tanah warga yang ditambang perusahaan PT Kaisar. Sementara itu, pemilik izin tambang diduga adalah PT Multi Harapan Utama (MHU). “Saya juga aparat,” kata Iga kepada pihak keamanan.

Security pun tidak memperbolehkan masuk lantaran khawatir akan bentrok dengan pihak keamanan. Mayor Iga lalu meminta izin untuk dipertemukan dengan pihak HRD perusahaan.

Selanjutnya, saat pihak HRD sedang dalam perjalanan, diduga security menghubungi sekelompok orang yang diduga sebagai pihak keamanan perusahaan.

Karena rombongan tetap tidak diperkenankan masuk oleh HRD perusahaan, lalu Mayor Iga berencana mau masuk sendiri tanpa didampingi perusahaan.

Pada saat mau masuk, salah seorang pengacara Saur Oloan Situngkir sempat mengabadikan seluruh kegiatan perusahaan dengan kamera. Saat itulah, seseorang yang mengaku sebagai keamanan perusahaan membacok bagian leher sebelah kiri Saur Oloan.

Saat Mayor Iga berusaha melerai, dia juga ditimpas dengan parang di paha kiri bagian belakang, paha kanan sebelah kanan, dan siku tangan kanan. Mayor Iga lalu dibawa ke RSUD AW Sjahranie, Samarinda, sedangkan Saur Oloan dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. (qi/hdd/rom/k8/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Ada Bocah Terjepit Eskalator


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler