BANJARMASIN – Seorang anggota TNI yang bertugas di Kompi Markas Korem 101/Antasari tewas secara mengenaskan. Korban adalah Prada David yang juga ditugaskan sebagai sopir cadangan di kediaman Danrem ini tewas ditikam saat berada di dalam THM Grand Diskotek, Selasa (25/6) dini hari.
Dari informasi dihimpun, Prada David yang sebelumnya bertugas di Batalyon 621 Manuntung, Barabai, Hulu Sungai Tengah, itu masuk ke dalam THM sekitar pukul satu dini hari. Diduga korban yang saat itu dalam pengaruh minuman keras terlibat perkelahian dengan beberapa pengunjung.
Perkelahian itu rupanya berujung dengan penusukan yang mengakibatkan David terkapar dengan 8 luka tusuk di bagian tubuhnya. Salah satu tusukan tepat mengenai bagian jantung. Korban sempat dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, karena lukanya cukup parah nyawa korban akhirnya tak dapat tertolong lagi.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya tak bisa dihubungi. Begitu pula dengan pesan singkat yang dikirimkan juga tak ada balasan.
Sementara itu, Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Raymond Marcellino ketika ditemui kantornya tak berada di tempat. Ketika dikirimi pesan singkat melalui SMS dan BBM juga tak memberikan jawaban.
Terpisah, Kepala Penerangan Korem 101/Antasari Mayor CAJ Iskandar mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya penangangan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. “Kami serahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi,” kata Iskandar seperti diberitakan Radar Banjarmasin (JPNN Grup), Rabu (26/6).
Iskandar mengungkapkan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi kejadian persisnya. “Kami belum menerima hasil laporan penyelidikan dari pihak polisi,” imbuhnya
Ia juga menyayangkan peristiwa yang menewaskan salah satu anggotanya tersebut. “Padahal ada aturan tegas larangan terhadap seluruh anggota yang main ke THM,” ujarnya. (gmp)
Dari informasi dihimpun, Prada David yang sebelumnya bertugas di Batalyon 621 Manuntung, Barabai, Hulu Sungai Tengah, itu masuk ke dalam THM sekitar pukul satu dini hari. Diduga korban yang saat itu dalam pengaruh minuman keras terlibat perkelahian dengan beberapa pengunjung.
Perkelahian itu rupanya berujung dengan penusukan yang mengakibatkan David terkapar dengan 8 luka tusuk di bagian tubuhnya. Salah satu tusukan tepat mengenai bagian jantung. Korban sempat dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, karena lukanya cukup parah nyawa korban akhirnya tak dapat tertolong lagi.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya tak bisa dihubungi. Begitu pula dengan pesan singkat yang dikirimkan juga tak ada balasan.
Sementara itu, Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Raymond Marcellino ketika ditemui kantornya tak berada di tempat. Ketika dikirimi pesan singkat melalui SMS dan BBM juga tak memberikan jawaban.
Terpisah, Kepala Penerangan Korem 101/Antasari Mayor CAJ Iskandar mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya penangangan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. “Kami serahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi,” kata Iskandar seperti diberitakan Radar Banjarmasin (JPNN Grup), Rabu (26/6).
Iskandar mengungkapkan pihaknya masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi kejadian persisnya. “Kami belum menerima hasil laporan penyelidikan dari pihak polisi,” imbuhnya
Ia juga menyayangkan peristiwa yang menewaskan salah satu anggotanya tersebut. “Padahal ada aturan tegas larangan terhadap seluruh anggota yang main ke THM,” ujarnya. (gmp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Kuclak, Kades Diciduk
Redaktur : Tim Redaksi