Anggota TNI Tewas Dibegal

Jumat, 17 Februari 2012 – 09:15 WIB

BANDARLAMPUNG – Suratno (40), anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0410/Bandarlampung, tewas akibat luka tusuk di dada kanan setelah dibegal saat melintas di Jalan Pagar Alam Gang PU, Kedaton, Bandarlampung,  pukul 05.30 WIB Kamis (16/2).

Korban yang berpangkat kopral itu juga kehilangan satu unit sepeda motor Suzuki Smash BE 5049 Y yang dibawa kabur pelaku yang berjumlah sekitar enam orang.
Pembegalan itu terjadi saat korban berangkat menuju Markas Kodim 0410 di Cimeng, Tanjungkarang Barat (TkB), dengan menggunakan motor Suzuki Smash.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), enam pelaku yang menggunakan tiga unit sepeda motor dan berboncengan memepet korban. Tanpa ba bi bu salah satu pelaku langsung menusukkan pisau ke bagian dada. Korban terjatuh. Pelaku langsung membawa kabur sepeda motor milik korban.

Dari informasi yang dihimpun, suami dari Sri Maryuni (33) ini, masih sempat berjalan sejauh 200 meter ke arah rumahnya  di Komplek Asrama  Kodim yang di Segalamider, TkB dengan cara berjalan kaki. Namun tiba  depan kios keripik Askha Jaya, korban terjatuh. Hingga akhirnya ditemukan oleh Widayanto (26).

’’Saat itu saya mau pergi mencari bensin ke SPBU yang ada di depan UBL (universitas Bandarlampung),  sampai di kios keripik Askha Jaya, saya melihat orang berbaju putih meminta tolong. Karena takut, saya terus melaju.  Setelah bertemu dengan dua orang warga yang hendak pergi ke masjid. Baru saya balik lagi,’’ ungkap Widayanto.

Ketika itu, lanjut Widayanto, ia sempat menanyai korban. Korban bahkan sempat memintanya mengambilkan dompet. ’’Kemudian meminta saya melapor ke Korem, mengenai kejadian yang menimpanya. Korban mengaku habis dibegal. Kebetulan melintas sebuiah mobil kami menyetopnya dan membawa korban ke rumah sakit,’’ ungkapnya. 

Sementara, istri korban, Sri Maryuni tak henti-henti menangis begitu tahu musibah yang menimpa suaminya. ’’Saya benar-benar terpukul saat pertama kali mendapat telepon dari intel korem, yang mengatakan kalau suami saya sudah mengalami musibah dan telah di bawa ke rumah sakit,’’ tuturnya.

Memang, lanjut Sri Maryuni, setiap hari suaminya berangkat bekerja sejak pukul 04.30 WIB.’’Suami saya memang selalu pergi-pagi, karena ia bekerja di bagian TUUD (tata usaha urusan dalam) Kodim, yang memiliki tugas untuk menyiapkan perlengkapan-perlengkapan sebelum apel pagi di mulai. Ia menggantikan piket rekannya yang kebetulan tengah cuti,’’ urai Sri.

Di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdoel Moeloek (RSUDAM) tim medis setempat menyebutkan korban pendarahan yang hebat di bagian dada bagian bawahnya. Ada lubang tusukan senjata tajam sedalam sedalam 18 centimeter, menembuas sampai ke bagian Hati dan Ginjalnya.

’’Sang pasien sudah kita lakukan otopsi, dan dari hasilnya kita mendapati kalau sang pasien  meninggal karena mengalami pendarahan berat pada bagian dada, yang di sertai dengan rusaknya organ vital,’’ ungkap dr. Efy Dianapitri, Sp.P.

Terpisah, Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP Jumadi Sembiring, mengatakan kalau pihaknya akan masih terus menyelidiki kasus ini. ’’Kita saat ini masih melakukan penyelidikan dengan khasus ini, jadi saya belum dapat mengatakan informasi apa-apa terkait masalah ini,’’ ucap Jumadi saat di hubungi lewat telpone, kemarin.

Komandan Kodim SDM Tampobolon mengatakan kalau pihanya merasa sangat kehilangan dan juga merasa sangat terpukul dengan kejadian yang telah menimpa salah satu anak buahnya tersebut.’’dia (korban) adalah orang baik, dia juga memiliki kepribadian yang religius. Kami benar-benar sangat merasa terpukul atas kejadian ini,’’ tukasnya. (and/c1/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan Berantai Libatkan Oknum Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler