NGANJUK- Kasus pembunuhan berantai dengan cara meracun korbannya merembet. Pelakunya diduga tidak hanya Mujianto, 24, warga Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Melainkan, juga Joko Suprianto, 49, guru SMPN 6 Nganjuk asal Dusun Sono, Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, majikan sekaligus kekasihnya.
Hal itu diungkapkan Mujianto dalam pemeriksaan lanjutan di Mapolres Nganjuk, kemarin. Dia mengaku tidak sendirian melakukan aksi keji tersebut. Tiga dari enam aksinya yang kini ditangani polisi diakuinya melibatkan Joko.
Jokolah yang menyuruhnya untuk menjemput para korban. Mereka adalah Anton Sumartono, Muhammad Fais, dan satu lagi masih berstatus Mr X karena Mujianto mengaku masih lupa namanya. "Pak Joko yang menghubungi dulu dan buat janji," ujarnya.
Setelah korban datang ke Nganjuk, Mujianto juga sempat mengantarkan tamunya kepada Joko. Bahkan, mereka bertiga juga sempat melakukan hubungan badan secara bersama-sama. "Setelah itu saya antar lagi baru saya racuni," aku Mujianto lagi.
Mujianto mengakui perbuatan nekatnya terhadap para korban didasari atas rasa cemburu dan sakit hati. Setiap kali selesai menghabisi korbannya, pemuda yang tidak pernah bertemu dengan orangtua kandungnya tersebut selalu merasakan kepuasan. "Saya tidak menyesal telah melakukannya," ujarnya.
Berbeda dengan keterangan para tetangga dan kerabatnya, Mujianto mengaku mengalami disorientasi seksual sejak tinggal bersama Joko, sekitar dua tahun yang lalu. Dia membantah telah menjadi seorang gay sejak kecil." Saya juga pernah berpacaran dengan wanita tulen," akunya lagi.
Mujianto merasakan perubahan besar dalam dirinya sejak hidup dan tinggal seatap dengan Joko. Beberapa kali Mujianto juga pernah diajak untuk bertemu dengan kenalan-kenalan majikannya tersebut, yang disebutnya sebagai kekasih. "
Sementara itu, polisi kemarin memanggil Joko di mapolres. Duda tanpa anak ini datang sekitar pukul 08.00 untuk diperiksa sebagai saksi. Dalam keterangannya, Joko mengaku mengnal Mujianto setelah merekrtunya untuk menjadi anggota grup musik yang dikelolanya sendiri. "Saya dikenalkan oleh teman," akunya.
Sejak pertemuan sekitar dua tahun yang lalu tersebut, hubungan keduanya makin akrab. Mujianto bahkan mau ketika ditawari untuk tinggal serumah dengan Joko. Namun, Joko masih malu-malu ketika ditanya apakah ada hubungan asmara antara dia dan Mujianto. "Sudah saya anggap seperti anak sendiri," ujar guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tersebut.
Joko juga mengaku tidak tahu menahu ketika petugas penyidik menyodori daftar nama korban pembunuhan Mujianto. Perihal kasus yang melibatkan Mujianto, Joko mengaku baru mengetahuinya dari pemberitahuan oleh pihak kepolisian. "Saya juga tidak menyangka dia (Mujianto) sampai nekat melakukan aksi tersebut," imbuhnya.
Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono ditemui di Mapolres Nganjuk mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mendata berbagai keterangan yang terlontar dari Mujianto maupun Joko. Polisi menduga kejiwaan Mujianto dalam kondisi yang labil karena berada dalam tekanan. "Kami rencanakan untuk diperiksa oleh tim psikolog Polda Jatim," tandasnya. (c3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenal di Facebook, Sebulan Jadi Istri Pengangguran
Redaktur : Tim Redaksi