Anggotanya Tewas, Jenderal Ini Turun Gunung, Satu Pamen dan Peleton Brimob Dikerahkan

Senin, 20 Juni 2022 – 01:59 WIB
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius D Fakhiri. Foto: (ANTARA/Evarianus Supar)

jpnn.com, PAPUA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri akan berangkat ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (20/6). Dia akan mengajak Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani.

Fakhiri juga sudah mengerahkan Tim Penegakan Hukum dari Satgas Damai Cartenz dan 32 anggota Brimob ke Wamena pada Minggu (19/6) hari ini.

BACA JUGA: Anggota Brimob Bripda Diego Tewas Dibacok, Siapa Pelakunya?

Mereka akan menyelidiki kasus penyerangan yang menewaskan anggota Brimob di Napua, Kabupaten Jayawijaya.

"Saya dan Dirkrimum, Senin akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi (SOP) di daerah rawan," jelas Fakhiri saat dikonfirmasi.

BACA JUGA: KKB Sungguh Keterlaluan, Warga Asli Papua Sampai Ketakutan

Untuk memperkuat penyelidikan yang dilakukan Polres Jayawijaya, kata Fakhiri, Polda Papua telah pula mengirim tambahan pasukan ke Wamena untuk penegakan hukum.

"Pagi tadi, selain 32 anggota Brimob, juga diberangkatkan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz ke Wamena untuk melakukan investigasi dan penegakan hukum," kata dia.

Dia menyebut ada indikasi pelaku penyerangan ialah anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," katanya di Jayapura, Minggu.

Penyerangan tersebut menyebabkan Bripda Diego Rumaropen meninggal dunua. KKB juga mengambil dua senjata api milik petugas.

BACA JUGA: Polres Nduga Tingkatkan Patroli Antisipasi Serangan Susulan KKB

Penyelidikan internal juga dilakukan, apakah sudah sesuai standar operasi (SOP). Sebab, aturan kepolisian di Papua selalu menekankan penerapan body system ketika petugas di daerah rawan, setidaknya lima orang.

"Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Fakhiri.

Insiden yang terjadi di Napua, sekitar 5 kilometer dari Wamena, selain menewaskan petugas, para pelaku juga mengambil senjata organik Polri yang dibawa dua petugas.

Dua senjata api organik Polri yang dibawa lari pelaku, yaitu AK101 dan SSG08 (sniper).

Insiden tersebut berawal saat AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi miliknya di Napua. AKP R bersama Bripda Diego Rumaropen ke Napua, Sabtu (18/6).

Setelah menembak sapi, AKP R menitipkan senjata yang dibawanya kepada korban. Beberapa saat kemudian datang sekelompok warga menyerang korban hingga meninggal kemudian mengambil kedua dua senjata api tersebut. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Ungkap Hasil Visum Aldi Pengojek yang Tewas Dibantai KKB, Pelaku Sadis Banget


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler