jpnn.com - JAKARTA - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Mulyono akhirnya angkat bicara terkait peristiwa pengeroyokan dua anggotanya di Lapangan Syekh Yusuf, Gowa, Sulsel. Menurut Mulyono, penusukan yang mengakibatkan Pratu Aspin Mallobansang meninggal dunia merupakan kriminal murni.
"Ini merupakan kriminal murni. Namun demikian, saat ini kasus tersebut masih dikembangkan oleh aparat kepolisian," kata Mulyono usai meresmikan media center di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/5).
BACA JUGA: Brutal, Serang Markas Brimob, Ratusan TNI AD Bawa Benda Mirip Pelontar Mortir
Dia bahkan tak segan untuk mengerahkan kekuatan untuk mengungkap kasus ini. Tapi kekuatan yang dikerahkan itu hanya untuk membantu pihak kepolisian yang kini sedang berupaya mengungkap kasus ini.
Saat ditanya siapa kira-kira pelaku pengeroyokan itu, dia tak mau menduga-duga apakah pelaku pengeroyokan dan penusukan terhadap Pratu Aspin Mallobasang berasal dari institusi penegak hukum atau bukan.
BACA JUGA: Mako Brimob di Semarang Diserang, Mabes Polri Terjunkan Tim Gabungan
"Kita tak mau menduga-duga. Fakta di lapangan, pelaku pengeroyokan dan penusukan merupakan orang tak dikenal, meski satu orang pelaku sudah berhasil ditangkap," kata Mulyono.
Pria tersebut, lanjut Mulyono, terbukti membawa senjata tajam saat peristiwa penusukan itu terjadi. Mantan Pangdam Jaya, itu menambahkan, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Pangdam Wirabuana Makassar untuk membantu kepolisian menangkap para pelaku.
BACA JUGA: Besok Dana Talangan untuk Korban Lumpur Lapindo Mulai Disalurkan
"Kami terus koordinasi dengan Pangdam Wirabuana, kalau perlu kekuatan kita kerahkan sesuai kebutuhan, tapi cuma membantu di kepolisian," ujarnya.
Peristiwa penusukan yang menimpa Pratu Aspin Mallobasang tersebut terjadi di areal parkir lapangan Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Minggu (12/7) pukul 01.30 Wita.
Saat itu Pratu Aspin Mallobasang bersama Pratu Rahman sedang menonton festival bedug. Saat berada di area parkir mereka didatangi oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka membawa pisau, parang samurai. Tanpa basa basi mereka melakukan pengeroyokan terhadap korban. Pratu Aspin pun tumbang lantaran mendapat tusukan samurai di dada kirinya. (antara/rr/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi I: Bisa Jadi Ada Kekuatan yang Mendesain TNI Terus Konflik
Redaktur : Tim Redaksi