jpnn.com, JAKARTA - Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Hermanto menjelaskan asal mula penamaan anggur varietas Janetes SP1.
Penjelasan itu diberikan untuk menanggapi respon beberapa pihak terkait penamaan varietas anggur hasil penemuan Balitbang Kementan.
BACA JUGA: Kaya Antioksidan, Anggur Hitam Cegah Kanker dan Diabetes
Menurut Hermanto, penamaan ini telah sesuai dengan aturan yang ada, karena varietas yang dikenalkan kepada masyarakat dan diberi nama ini adalah calon varietas baru.
"Kami selaku pemohon meminta kepada Bapak Menteri untuk memberi nama, dengan memilih alternatif nama yang telah disiapkan, ataupun memberi nama tersendiri," jelasnya.
BACA JUGA: Lawan Jerawat dengan Minyak Biji Anggur
Nantinya dalam pendaftaran varietasnya tetap atas nama penemu selaku pemohon, sehingga tetap sesuai aturan yang ada. Mengenai pemilihan nama Janetes SP1, Hermanto mengatakan adalah hal biasa dalam temuan baru.
"Dulu Litbang pernah memberi nama varietas padi Fatmawati atau Sintanur. Sama sekali tidak ada masalah karena nama varietas boleh apa saja," jelas Hermanto.
BACA JUGA: Perkuat Cadangan Beras Pemerintah Daerah, BKP Kementan Bahas Rancangan Inpres
Nama Janetes SP1 dipilih karena mempunyai makna bagus, yaitu sangat cekatan atau cepat tepat. Kementan berharap adanya varietas baru ini menjadi idola baru produk buah nasional dan tidak perlu impor.
"Buah anggur lokal kita kan kurang digemari selama ini. Varietas baru ini harapan masa depan dunia hortikultura Indonesia. Dapat menjadi unggulan dan idola nasional. Petani dan masyarakat gak perlu lagi mikir beli anggur impor, karena produk kita gak kalah tampilan dan rasanya," jelasnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy