PEMPROV DKI Jakarta akan mengevaluasi kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB), terkait tingginya kasus kebakaran di ibu kota
Berbagai program yang dilakukan dinas tersebut, sejauh ini tak cukup mampu menekan angka kebakaran
BACA JUGA: Car Free Day di Depok Banjir Dukungan
Buktinya, hingga Juni 2011 ini angka kebakaran telah mencapai 300 kasus lebih“Berbagai langkah penanganan kebakaran sudah dilakukan Dinas Damkar, namun angka kebakaran masih tinggi
BACA JUGA: Wako Bogor Yakini Nikah Lagi Tak Ganggu Tugas
Untuk itu evaluasi terhadap kinerja dinas yang bersangkutan akan dilakukan,” kata Fadjar Panjaitan, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, pada wartawan akhir pekan lalu.Dijelaskan Fadjar, sejak ada instruksi Gubernur Fauzi Bowo agar Dinas Damkar melakukan pendataan dan perbaikan hidran rusak beberapa waktu lalu, pihaknya belum mendapatkan laporan apapun dari dinas tersebut
BACA JUGA: Buruh Pabrik di Cibinong Kesurupan Massal
“Saya belum mendapat laporan berapa hidran yang sudah diperbaiki, dan berapa yang masih rusak karena belum mendapat laporan,” ujarnya
Fadjar juga mengaku khawatir, dengan banyak beredarnya peralatan listrik tak sesuai standar nasional Indonesia (SNI), yang beredar di masyarakatSebab, peralatan seperti kabel, saklar, dan beberapa peralatan kelistrikan lainya yang tak ber SNI tersebut kerap memicu terjadinya kebakaranUntuk itu, ia mengimbau
kepada pihak terkait untuk memperketat pengawasan terhadap peredaran peralatan tak ber SNI itu di JakartaKemudian, bagi masyarakat Fadjar mengimbau agar lebih cermat lagi dalam membeli peralatan“Jangan mudah tergoda membeli barang dengan harga murah, padahal kualitasnya buruk dan bisa membahayakan keselamatanLebih baik membeli yang agak mahal sedikit, tetapi aman dan awet dipakai,” tuturnya
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmuda, setuju dengan niat Pemprov DKI yang hendak melakukan evaluasi terhadap Dinas DamkarSebab, sejauh ini kinerja dinas itu memang tak kunjung memuaskanWarga ibu kota, setiap hari masih dicekam rasa takut datangnya bahaya kebakaran
Sementara di sisi lain, penanganan kebakaran terkesan lambanNyaris setiap ada peristiwa kebakaran, petugas pemadam datang terlambatAlasanya bermacam-macam, mulai dari terjebak kemacetan, hingga kurangnya personil, sampai masalah hidran rusak dan kurang pasokkan air“Dengan banyaknya persoalan itu, langkah evaluasi memang sudah tepat dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar DKI Jakarta Paimin Napitupulu membantah pihaknya tak bekerja maksimal dalam menangani kebakaranBahkan, untuk perbaikan hidran air Dinas Damkar PB terus berupaya melakukannya
Pada anggaran perubahan mendatang, akan diusulkan anggaran perbaikan untuk lebih dari 600 hidran dengan nilai anggaran lebih dari Rp 7 miliar“Ditargetkan perbaikan seluruh hidran bisa rampung tahun ini juga,” tandasnya(wok/aak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stasiun Dijadikan Tempat Mesum
Redaktur : Tim Redaksi