JAKARTA - Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, keputusan pemerintah sudah final, yakni akan memberlakukan satu harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kisaran harga Rp 6.500.
"Kira-kira segitu, mungkin di bawah (harga, red) itu. Kalau dinaikan Rp 6.500 kan masyarakatnya sudah oke, apalagi kalau di bawah itu pasti oke lah," ucap Jero usai menghadiri acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4).
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan, kata Jero, yakni membahas soal kompensasi dengan DPR.
"Sekarang tinggal kita omongkan kepada DPR soal kompensasinya. Angka itu nanti akan ditentukan dalam pembahasan dengan DPR, berapa banyak akan kita berikan kompensasi bagi masyarakat miskin," terangnya.
Namun untuk pembahasan tersebut pihaknya saat ini tengah menunggu DPR hingga selesai masa reses.
"Ya tergantung DPR, kita nunggu saja, kalau DPR cepat ya kita cepat. Mereka sedang reses," tutur Politisi Partai Demokrat itu.
Lebih lanjut Jero katakan bahwa sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, yang paling utama dipikirkan adalah masyarakat miskin. Makanya, kata dia, hal itu akan dibahas dengan DPR mengenai kompenasasi yang akan diberikan.
"Nanti kita lihatlah yang mana yang baik bagi negeri serta bagi masyarakat miskin, karena bagi kami (Pemerintah, red), melindungi rakyat yang miskin dan kurang mampu, itu wajib. Jadi nggak boleh mengambil kebijakan tanpa memikirkan itu," tutupnya. (chi/jpnn)
"Kira-kira segitu, mungkin di bawah (harga, red) itu. Kalau dinaikan Rp 6.500 kan masyarakatnya sudah oke, apalagi kalau di bawah itu pasti oke lah," ucap Jero usai menghadiri acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4).
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan, kata Jero, yakni membahas soal kompensasi dengan DPR.
"Sekarang tinggal kita omongkan kepada DPR soal kompensasinya. Angka itu nanti akan ditentukan dalam pembahasan dengan DPR, berapa banyak akan kita berikan kompensasi bagi masyarakat miskin," terangnya.
Namun untuk pembahasan tersebut pihaknya saat ini tengah menunggu DPR hingga selesai masa reses.
"Ya tergantung DPR, kita nunggu saja, kalau DPR cepat ya kita cepat. Mereka sedang reses," tutur Politisi Partai Demokrat itu.
Lebih lanjut Jero katakan bahwa sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, yang paling utama dipikirkan adalah masyarakat miskin. Makanya, kata dia, hal itu akan dibahas dengan DPR mengenai kompenasasi yang akan diberikan.
"Nanti kita lihatlah yang mana yang baik bagi negeri serta bagi masyarakat miskin, karena bagi kami (Pemerintah, red), melindungi rakyat yang miskin dan kurang mampu, itu wajib. Jadi nggak boleh mengambil kebijakan tanpa memikirkan itu," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Beber Opsi Kompensasi Kenaikan Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi