Angka Kriminal di Manado Menurun

Selasa, 01 Januari 2013 – 04:33 WIB
MANADO - Dialog terbuka yang digelar Polda Sulut bekerja sama dengan SKH Posko Manado dan Bank Sulut, Senin (31/12) kemarin, seakan membuka pintu bagi pemerintah untuk membawa Sulut menuju tahun emas. Sebab, kinerja korps dibawah pimpinan Kapolda Sulut Brigjen Pol Dicky Atotoy sepanjang tahun 2012 terbilang sukses.

Dari data yang  dipaparkan Kapolda sebagai pembicara kemarin, gangguan Keamanan dan Ketertiban (Kamtibnas) yang terjadi tahun 2012, menurun drastis, bahkan adalah yang paling rendah dalam tiga tahun terakhir.

"Tahun ini kasus kriminalitas mencapai 10215. Angka ini turun signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi 12487 kriminal, kemudian tahun 2010 yaitu 12187 kasus," jelas Atotoy di Aula Bank Sulut seperti dilansir Manada Post (JPNN Group), Selasa (1/1).

Jaminan keamanan tersebut diyakini bakal menjadi daya tarik kuat bagi banyak investor maupun wisatawan datang ke Sulut tahun 2013. " Karena kalau keamanan terkendali, maka banyak orang akan merasa nyaman tinggal di Sulut," ungkap anggota DPRD Sulut, John Dumais yang menjadi pembanding beserta Dr Taufik Pasiak dari tokoh agama dan masyarakat, serta Andre Angow mewakili pengusaha.

"Jika semakin banyak investor dan wisatawan datang di Sulut, maka peredaran uang semakin banyak pula. Hal ini berefek positif terhadap ekonomi Sulut," jelas Pasiak.

Selain itu, industri pariwisata Sulut bakal meningkat, apalagi Sulut menjadi daerah tujuan Meeteng, Incentive, Convention, Exhibition (MICE). "Namun Polda tetap harus memperhatikan potensi kriminal yang bisa terjadi, yakni penggunaan senjata tajam dan minuman keras yang masih marak," ujar Angow.

Memang, menatap tahun 2013 ini, Polda Sulut harus bekerja lebih keras. "Karena jumlah penduduk semakin bertambah, otomatis kegiatan masyarakat akan meningkat pula. Sehingga kami harus lebih inovatif melaksanakan program," aku Atotoy.

Pihaknya pula memprediksi, di tahun 2013, ada sejumlah wilayah di Sulut yang tingkat kerawanannya tergolong tinggi, yakni Manado, Bitung, dan Bolaang Mongodow (Bolmong). "Itu karena Manado dan Bitung adalah pusat aktivitas masyarakat Sulut. Kemudian Bolmong, wilayahnya tidak mudah dijangkau polisi karena sangat luas," ujar Kapolda.

Selain itu, agenda Pemilukada 2013 yang dijadwalkan berlangsung di beberapa kabupaten menjadi tantangan serius. "Ini jadi tantangan kami. Masyarakat harus hati-hati menjelang pesta demokrasi. Ada pula tren baru yang saya lihat peluang terjadi jika tidak dicegah, yaitu konflik pertambangan di beberapa wilayah," tandasnya.

Dikatakan  pula Kapolda, tekanan kepolisian di Poso terhadap teroris bisa bergeser ke Sulut apabila wilayah perbatasan tidak berfungsi optimal. "Namun yang juga sangat ditekankan tahun 2013 adalah pemberantasan Miras. Sebab hampir semua tindakan kriminal disebabkannya," jelasnya. (ctr-05)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Wanita Islam Zikir di Akhir Tahun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler