jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mencatat tingkat kejahatan dalam dua bulan terakhir jauh menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Penyebabnya, kemungkinan karena ada pandemi virus Corona (COVID-19).
BACA JUGA: Update Corona 12 April 2020, Perkembangan Buruk di Jatim
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menduga, para penjahat juga khawatir tertular corona, sehingga memilih tetap berdiam diri di dalam rumah.
"Tingkat kejahatan sampai hari ini bisa dikatakan menurun. Para penjahat sepertinya juga takut dengan Covid-19. Mereka membatasi diri," ujar Neta kepada jpnn.com, Minggu (12/4).
BACA JUGA: Siapa Dalang Kelompok Anarko yang Ingin Terjadi Penjarahan Besar-besaran?
Meski demikian, Neta memprediksi angka kejahatan berpotensi meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
Pasalnya, sejumlah industri disebut mulai mengambil kebijakan PHK karyawan.
BACA JUGA: 7 Fakta Kelompok Terorganisasi Ingin Indonesia Rusuh, Sangat Berbahaya!
Kemudian, sektor informal juga tidak bergerak. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, sementara kebutuhan hidup cukup tinggi.
"Ini yang kami khawatirkan, begitu Ramadan angka kriminalitas akan tinggi. Di sini polisi perlu antisipasi dan bekerja keras," ucapnya.
Neta juga memprediksi potensi meningkatnya angka kriminalitas turut disumbang kebijakan Menkumham Yasonna H Laoly membebaskan 35 ribu narapidana yang telah menjalani 2/3 masa tahanan dan berkelakuan baik.
"Di satu sisi kelompok bawah mengalami kesulitan ekonomi, sementara di sisi lain menkumham melepaskan napi. Jadi sangat kompleks permasalahan yang ada," pungkas Neta. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang