Angka Pengangguran Tinggi

Sabtu, 25 Februari 2012 – 10:53 WIB

BOGOR-Jumlah pengangguran di Kota Bogor masih cukup tinggi. Sampai 2011 saja, telah mencapai 42.475 orang. Hal itu disebabkan kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan minimnya pendidikan mereka. Sedangkan untuk pencari kerja (caker), berdasarkan kartu kuning (KK-1) jumlahnya mencapai 19.505 orang.

Untuk menekan angka tersebut, Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersosntrans) perlu membuat beberapa pelatihan kerja agar pencari kerja segera memiliki pekerjaan. Namun, harus disesuaikan dengan minat dan kemampuan mereka.

Kepala Disnakersostrans Kota Bogor, Artiyana Yanar mengatakan, meningkatnya jumlah pengangguran tersebut selain dari faktor SDM dan pendidikan, ternyata akibat kurangnya kemampuan dan kualitas keterampilan kerja kepada pencari kerja dan pengangguran.

“Dengan memperbanyak pelatihan keterampilan ini, diharapkan dapat digunakan untuk mendapatkan peluang kesempatan kerja di perusahaan maupun menjadi wirausaha,” ujarnya.

Menurut dia, pelatihan berbasis kompetensi harus diarahkan kepada pencari kerja dan pengangguran yang berdomisili di wilayah Kota Bogor. Sedangkan untuk uji kompetensi diarahkan bagi alumni pelatihan BLK dan lulusan sekolah kejuruan yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

Terpisah, Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) pada Disnakersostrans Kota Bogor, Abas Sumantri menjelaskan, BLK menampung peserta pelatihan sebanyak 80 orang dari enam wilayah kecamatan se-Kota Bogor. Mereka terbagi dalam tiga kejuruan, di antaranya menjahit 48 orang, teknik las 16 orang dan komputer 16 orang.

Selain itu, sambungnya, BLK memiliki peserta uji kompetensi dari alumni pelatihan dan sekolah kejuruan sebanyak 60 orang. Di antaranya, menjahit 20 orang, teknik las 20 orang dan komputer 20 orang. “Mereka mengikuti pelatihan selama dua hari di BLK. Peserta itu merupakan hasil seleksi dari pendaftar yang mencapai 454 orang,” kata Abas.

Abas menuturkan, untuk tenaga pengajar diambil dari mereka yang telah berpengalaman sesuai dengan kejuruan, baik dari lembaga pelatihan swasta maupun kerjasama dengan BLK kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. “Kalau uji kompetensi, kami bekerjasama dengan lembaga kursus kejuruan menjahit, teknik las dan teknik komputer,” pungkasnya.(rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampung Melayu Terendam, Ratusan Warga Mengungsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler