jpnn.com - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syarif Abdullah Alkadrie kaget mendengar kabar plafon Bandar Udara Internasional Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), ambruk, Selasa (21/3).
Sekretaris Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini menyayangkan kejadian itu padahal plafon baru saja dibangun.
BACA JUGA: Minta Ganti Rugi, Warga Ancam Blokir Pintu Masuk Soetta
Dia menegaskan, PT Angkasa Pura II harus cepat melakukan penelitian untuk melihat apakah penyebab ambruknya plafon itu karena kesalahan teknis atau bukan.
“Apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau RAB (rencana anggaran biaya) yang ditentukan,” kata Syarif Abdullah saat dihubungi, Selasa (21/3).
Menurut dia, penyebab runtuhnya plafon itu harus dipastikan untuk segera dilakukan langkah perbaikan.
BACA JUGA: AP Property Garap Hotel di Bandara Soetta & Kualanamu
Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar ini meragukan alasan robohnya plafon hanya karena cuaca.
“Saya kira kalau cuma karena hujan harus roboh, itu jadi pertanyaan besar,” ungkap Syarif.
BACA JUGA: Garap 4 Hotel, AP Properti Kucurkan Rp 375 miliar
Dia mengatakan, persoalan seperti ini bukan baru pertama kali terjadi. Persoalan serupa, kata dia, juga pernah terjadi di Terminal III, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Bahkan, pernah pula terjadi banjir kala itu. Karena itu Syarif mengingatkan, jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali, termasuk di Bandara Supadio.
“Kami tidak menginginkan pekerjaan itu asal-asalan,” ungkap mantan anggota DPRD Provinsi Kalbar ini.
Syarif menegaskan, harus ada pertanggungjawaban dari PT Angkasa Pura maupun pelaksana atas kejadian ini.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AP II-HIG Bakal Jalin MoU
Redaktur & Reporter : Boy