Angkat Musik Nusantara, Kemendikbud Geber Road to IMEX

Kamis, 08 Oktober 2020 – 11:37 WIB
Iwan Fals ikut memeriahkan road to IMEX virtual. Foto: dalam tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan sebuah forum bernama Indonesian Music Expo (IMEX) untuk mengenalkan budaya world music Nusantara di Pulau Dewata Bali pada dunia internasional.

Melalui wadah ini, para pelaku di industri world music global bisa datang dan berbelanja sesuai keperluan mereka masing-masing.

BACA JUGA: Kemendikbud Pastikan Semua Guru dan Siswa Mendapat Subsidi Kuota Internet

"IMEX bertujuan untuk menjadi rekanan dari WOMAD dan WOMEX di Eropa, walaupun untuk saat ini fokus kami hanyalah pada musik Indonesia," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ahmad Mahendra dalam taklimat media daring, Rabu (7/10).

Dia membeberkan, pandemi COVID-19 telah membuat perubahan di segala bidang termasuk pelaksanaan IMEX.

BACA JUGA: Kemendikbud Umumkan 4 Universitas Terbaik, UGM Teratas

Dengan adanya wabah pandemik dewasa ini, IMEX akan dilaksanakan secara virtual terlebih dahulu melalui platform Youtube (Lokaswara Project) dan Facebook (Indonesian Music Expo) pada 11-18 Oktober pukul 19.00–21.00 WIB.

"Sebanyak 15 grup yang akan kami tampilkan ini telah dikenal di berbagai festival world music yang sangat bergengsi di seluruh dunia. Acara live IMEX sendiri akan diselenggarakan pada 1- 4 Juli 2021 di Ubud, Bali," terangnya.

BACA JUGA: Guru dan Siswa Siap-siap, Tahun Depan Asesmen Nasional Berlaku

Sejak beberapa dekade yang lalu di dunia musik industri global muncul sebuah istilah baru yang dikenal dengan nama world music.

Istilah ini awalnya hanya digunakan dalam lingkungan akademik bidang etnomusikologi.

Namun, setelah produser dan toko CD raksasa seperti di Amerika dan Eropa seperti Virgin Records menggunakan nama ini untuk menjual produk khusus world music, maka istilah ini menjadi sangat popular.

Di bawah label World Music ini para pembeli dapat menemukan musik-musik dari Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa (Celtic) dan juga Gamelan.

Setelah 30 tahun istilah atau genre baru ini muncul, pasar global world music melejit menjadi sepuluh persen dari pasar industri musik dunia dengan jumlah uang sekitar 6,5 miliar dolar.

Melihat terbukanya pasar baru yang begitu menggiurkan, banyak negara dewasa ini memasuki arena world music dengan berlomba-lomba menyelenggarakan festival dan expo world music di wilayah mereka.

Festival dan expo yang paling berpengaruh dalam perkembangan world music global adalah world music, arts and dance (WOMAD), dan world music expo (WOMEX) yang berlangsung di Eropa.

Festival dan expo ini menunjukkan bahwa planet ini memiliki kekayaan dan keragaman budaya world music yang sangat luar biasa.

Keragaman ini tumbuh dan berkembang akibat pertemuan berbagai peradaban manusia selama ribuan tahun di pelbagai belahan dunia.

Dewasa ini, perkembangan world music di dunia telah membuka sebuah horizon musik baru di millennium ketiga.

Oleh karena itu, para pelaku world music perlu mengambil sebuah posisi yang jelas dan kokoh dalam arena musik global.

"Selama ribuan tahun Indonesia juga menjadi persimpangan pertemuan peradaban dunia yang datang dari belahan Timur dan Barat. Akibatnya, pertumbuhan budaya world music yang begitu beragam sangat luar biasa di negeri ini. Inilah yang membuat Kemendikbud melaksanakan road to IMEX," pungkas Ahmad Mahendra. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler