Angkat Pencak Silat Lewat Film 'Merantau'

Kamis, 30 Juli 2009 – 18:58 WIB
Foto : Rustam Hamdani/JPNN

JAKARTA - Film layar lebar berjudul “Merantau” disebut-sebut sebagai salah satu karya anak bangsa terbaik yang mengusung misi mempopulerkan pencak silat sebagai seni bela diri khas Indonesia yang tak kalah dengan seni bela diri lainnya.

Film yang dibintangi talenta muda berbakat, Iko Uwais (26) ini, 6 Agustus mendatang bakal diputar di bioskop-bioskop 21 Cineplex dan jaringan bioskop Blitz Megplex, sedangkan peluncuran perdana dilakukan Kamis siang (30/7/2009) di Blitz Megplex-Jakarta.

Selain Iko, artis senior Christine Hakim juga memiliki peran penting dalam suksesnya pembuatan film tersebut, aktris di film Jamila dan Sang Presiden (2009) dan Daun di Atas Bantal (2004) ini di film “Merantau” berperan sebagai seorang ibu bijaksana yang ikhlas melepaskan puteranya merantau ke Jakarta dengan modal kemampuan pencak silat.

Lainnya, ada Sisca Jessica berperan sebagai AstriAktris muda asal Bandung ini sudah sering berperan di berbagai film televisi seperti “Makhluk Tugan Paling Seksi (2008) film televisi Global TV dan “Emang Gue Pikirin-serial drama komedi-RCTI

BACA JUGA: Shanty Tak Sabar Lihat Imajinasi Priyo

Kemudian ada Yusuf Aulia berperan sebagai Adit yang tak lain adik kandung Astri.

Lalu, Donny Alamsyah (Yayan) mendapat peran sebagai abang Yuda yang punya sifat bijaksana dan juga memiliki kemampuan pencak silat
Sementara itu, Alex Abbad dipercaya melakoni peran  antagonis yang belum pernah diperankan sebelumnya.

Sedangkan Mads Koudal (Ratger) dan Laurent Burson (Lars) berperan sebagai penjahat kelas kakap yang sering melakukan aksi penjualan wanita yang akan diperkejakan sebagai wanita tuna susila (WTS)

BACA JUGA: Tak Pernah Mengerti Rezeki

“Merantau merupakan film Indonesia yang dibesut dengan standar internasional yang memperkenalkan pencak silat sebagai bentuk olahraga beladiri khas Indonesia
Film ini diharapkan menjadi landasan baru dalam perfilman Indonesia, di mana film laga ini dapat menghasilkan lokal hero di penontonnya,” ungkap Ario Sagantoro prosedur film.

Mengapa Merantau? Lanjut dia, judul tersebut diambil berdasarkan tradisi yang masih ada di Minang

BACA JUGA: Kuburan Band Rebutan Shiela Marcia

Yuda (Iko) seorang pemuda yang beranjak dewasa wajib menjalankan ritual pergi merantau ke pulau seberang untuk mencari jati dirinya.

Nah, di tengah pencarian jati diri ini, pencak silat itulah yang mengetuk imajinasi Gareth Huw Evans-sutradara film Merantau asal Inggris untuk memaksimalkan film aksi dengan genre yang berbeda dari film-film laga Indonesia lainnya“Gerakan dalam silat Harimau (khas Minang) sangat indah dan memukau, tak kalah dengan seni bela diri dari negara lain,” yakin Evans.

Sementara itu, Iko mengaku merasa sangat senang bisa ikut berperan dalam film laga tersebut“Wah saya sangat senang sekali, pokoknya senang sekaliApalagi ini film perdana saya,” ungkap pria yang sudah menjadi pesilat sejak tahun 1993 iniBakat seni bela diri Iko memang tak diragukan, skill dan gayanya memperagakan teknik dan jurus Harimau membuat kagum seluruh wartawan media cetak dan eletronik yang hadir saat peluncuran perdana film tersebut.

Ditambahkan Gareth, dalam pembuatannya, film “Merantau” memanfaatkan teknologi internasional yakni kamera HD yang diproduksi PT Senjaya Bersama Utama“Dengan teknologi kamera HD membuat look film lebih dramatic light, sehingga hasil gambar menjadi lebih terang dan tajamSelain itu, tujuan menerapkan teknologi modern dan internasional juga karena film tak hanya akan dikonsumsi masyarakat Indonesia, tapi juga layak dinikmati insan film mancengara.

Lanjutnya, sejak di unduh (download, Red) trailer di website, cukup tanggapan positif dari komunitas bela diri mancanegara, bahkan film Merantau pun mendapat kesempatan screening 3 sceen trailer di Cannes Film Festival Market tanggal 13 Mei di Palais B dan 15 Mei di Lerins 2, sebagai film penutup di 13th Puchon Internasional Fantastic Film Festival, serta sebagai film pembuka di 3rd Jogja NETPAC Asian Film Festival(ica/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uya Kuya Tekuni Sulap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler