jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menjadi menteri komunikasi dan informatika.
Pengamat Politik Citra Institute Efriza menilai hal adalah bentuk sikap balas budi Jokowi kepada sukarelawannya.
BACA JUGA: Masa Jabatan Presiden Jokowi Segera Tuntas, Kok Pilih Menteri Tanpa Integritas?
"Dalam hubungan Jokowi dan relawan, hasil reshuffle kemarin, ini adalah bagian politik balas budi Jokowi terhadap relawan. Jokowi juga melihat ia bisa jadi Gubernur dan Presiden dua periode karena peran relawan Jokowi," kata Efriza saat dihubungi wartawan, Selasa (18/7).
Di sisi lain, Efriza menerangkan, Jokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama sukarelawannya dengan memberikan jabatan di kabinet.
BACA JUGA: Dukung Jokowi sejak Pilkada DKI, kini Kartika Djoemadi Gerakkan PIJAR demi Ganjar
Menurutnya, Jokowi sedang unjuk kekuatan perahu besar melalui sukarelawannya.
"Sebab PDIP dan capresnya Ganjar malah mengabaikan peran relawan Jokowi, karena Ganjar lebih menggunakan relawan Ganjar yang telah memenangkan dirinya dua kali sebagai gubernur," katanya.
Efriza menilai, Jokowi menyampaikan sinyal kekecewaan terhadap PDIP yang enggan menggunakan kekuatan perahu besar sukarelawannya.
BACA JUGA: Hasto Ungkap Informasi Penting, Kali Ini Soal Anak Ganjar, Puan, dan Jokowi
Sehingga, Jokowi secara keras menunjukkan ke PDIP dengan memberikan kursi kepada Budi Arie.
"Jadi, dalam sisi hubungan Jokowi dengan PDIP. Menunjukkan bahwa adanya perselisihan diantara Jokowi dengan PDIP, ini semua terkait perlakuan PDIP terhadap perahu besar relawan Jokowi," ucapnya.
"Relawan Jokowi begitu penting. Sebab, itu adalah kekuatan besar bagi Jokowi dalam menghadapi PDIP, yang selalu meremehkan Jokowi," sambung Jokowi.
Menurut Efriza, PDIP selalu berpikir bahwa Jokowi adalah petugas partainya. Padahal bagi Jokowi, ia juga bisa berperan besar dalam perpolitikan pemilu 2024 ini.
Dia memandang, dengan dilantiknya Budi Arie, Jokowi bukan sekadar menyentil PDIP, tetapi sudah menunjukkan kekecewaan dan pembangkangannya secara tidak langsung.
Sebab, ketika Budi Arie dengan Projo mendukung Prabowo, PDIP menyentil Projo yang dianggap tidak konsisten.
"Artinya, Jokowi punya kekecewaan yang terpendam kepada PDIP. Bisa diterka, Jokowi sebal, karena PDIP terlihat mengabaikan Jokowi dan Relawan Jokowi dalam berperan besar di Pilpres 2024 untuk Ganjar, semua kendali diluar jangkauan mereka," kata Efriza. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif