Masa Jabatan Presiden Jokowi Segera Tuntas, Kok Pilih Menteri Tanpa Integritas?

Selasa, 18 Juli 2023 – 20:12 WIB
Ketua SETARA Institute Hendardi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi melontarkan kritik tajam atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinet menjelang akhir masa pemerintahannya.

Sorotan Hendardi atas perombakan atau reshuffle kabinet itu mengarah pada langkah Jokowi menunjuk Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menjadi menteri komunikasi dan informatika (menkominfo) menggantikan Johnny G Plate.

BACA JUGA: Hendardi Kritisi Jokowi dan Prabowo soal Papua, Ada Kata ‘Tidak Mau’ & Tidak Mampu

“Bukannya mencari sosok menteri yang kompeten dan berintegritas sebagai antitesis pejabat sebelumnya, Jokowi justru menunjuk sosok yang tidak punya kapasitas dan jejak rekam di bidang yang dibutuhkan oleh Kemenkominfo,” ujar Hendardi melalui layanan pesan ke JPNN.com, Selasa (18/7).

Pegiat hak asasi manusia (HAM) itu menilai sosok-sosok baru pengisi jabatan di kabinet hasil reshuffle terakhir adalah orang-orang Jokowi.

BACA JUGA: Ucap Sumpah di Depan Jokowi, Budi Arie Projo Jadi Menkominfo Pengganti Johnny Nasdem

Menurut Hendardi, para pembantu presiden yang baru diangkat itu merupakan kepanjangan tangan Jokowi untuk mewujudkan kehendak-kehendak pribadi dan kelompoknya.

“Bukan juga representasi partai koalisi yang didiskusikan secara sehat,” ulasan Hendardi.

BACA JUGA: Pemenang dan Pecundang saat Reshuffle Kabinet

Lebih lanjut Hendardi menyebut reshuffle itu bukan demi memanfaatkan sisa waktu bagi Presiden Jokowi dalam menjalankan mandat membangun keadilan dan kesejahteraan rakyat, melainkan lebih menyerupai konsolidasi kapital dan infrastruktur politik untuk pemilu.

Penerima penghargaan dari Human Rights Watch itu juga menganggap reshuffle terakhir tersebut sebagai jembatan kekuasaan bagi kelompok asuhan Jokowi, termasuk melindungi kepentingan politik keluarganya.

Hendardi menganggap Presiden Jokowi tidak hanya sedang sibuk mengusahakan anak-anaknya melanjutkan kehendak akan kekuasaan, tetapi juga menyiapkan kelompok asuhan lintas parpol yang bisa dijadikan pelindung setelah masa jabatannya berakhir.

“Jokowi merasa menjadi sentrum kontestasi politik 2024, padahal kepemimpinan dan kekuasaannya makin rapuh dan melampaui berbagai fatsun politik,” imbuhnya.(jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surya Paloh Sebut Jokowi Sempat Bertanya Siapa Cawapres Pendamping Anies


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler