jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meminta seluruh Angkatan Laut Sedunia bekerja sama dan saling melengkapi kemampuannya untuk mengatasi ancaman keamanan maritime.
“Mengelola keamanan maritim dengan baik menjadi kunci negara-negara di wilayah untuk meningkatkan ekonomi, kemakmuran, dan stabilitas keamanan,” kata KSAL Laksamana Yudo dalam sambutan tertulis dibacakan Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwonopada acara penutupan kegiatan International Maritime Security Symposium (IMSS) di Auditorium Yos Sudarso, Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (24/8).
BACA JUGA: Jadi Keynote Speaker Webinar IOJI, Syarief Hasan Soroti Keamanan Perbatasan Maritim
KSAL menekankan pentingnya kerja sama dan membangun rasa saling percaya, berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menyelesaikan permasalahan maritim regional khususnya keamanan maritim.
Laksamana Yudo menyebut kerja sama tersebut dapat dilaksanakan oleh TNI AL dan Angkatan Laut Dunia melalui kegiatan IMSS 2021.
BACA JUGA: Bakamla RI Bahas Keamanan Maritim dengan US Coast Guard
Forum internasional ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kerja sama dalam menghadapi permasalahan maritim bersama dengan berdasarkan pada keamanan maritim, kerja sama bidang keamanan, perdamaian dan kesejahteraan.
IMSS 2021 yang dilaksanakan selama 2 hari mengusung tema "International Maritime Security Cooperation for Security, Peace and Prosperity," dihadiri 27 Atase Pertahanan (Athan) perwakilan Angkatan Laut dari 37 negara dan sisanya melalui video Conference termasuk 22 Kepala Staf Angkatan Laut negara sahabat.
BACA JUGA: Diwisuda dengan IPK 4.0, Ibas: Semoga Jadi Teladan Buat Buah Hati
Dia berharap setiap peserta simposium ini dapat menciptakan semangat persahabatan dan kebersamaan.
Simposium di hari terakhir ini menampilkan pemapar dari negara sahabat baik secara daring maupun langsung yaitu the Commander of Naval Forces Northern Luzon Philippines, Commo Caesar Bernard N Valencia PN dengan materi Military Activities in the Exclusive Economic Zone; Direktur Naval Studies Center, Iran Captain Amir Hoseini Arani tentang Maritime Security in the World and Indian Ocean; Chief of Navy, Republic of Singapore Navy Rear Admiral Aaron Beng tentang A Blueprint To Strengthen Information-Sharing To Enhance Regional Maritime Security.
Selain itu, Senior Director of Planning and Development, RMN HQ First Admiral Fadhil bin Abdul Rahman tentang Capacity building for maritime security Cooperation; dan Director Sea Power Centre Australia Capt. Sean Andrew tentang Maritime Security Cooperation and Information exchange.
Pada kesempatan itu, Delegasi Turki Captain Murtaza Durmazucar menyampaikan materi tentang A Network Maritime Security Approach to Intelligence Sharing; French Pacific Commander RADM Jean-Mathieu REY tentang Maritime Autonomous Vehicles within the International Law Framework to Enhance Maritime Security; dan Navy Legal SO1 International Law, UK CDR Caroline Tuckett tentang The Legal Status and Operation of Unmanned Maritime Vehicles.
Sedangkan pemapar lainnya yaitu Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto menyampaikan tentang The legality of foreign peacetime military activities in the EEZ of another state; dan Deputi Bidang Opslat Bakamla Laksda TNl Dr. TNSB Hutabarat tentang Intelligence Gathering in EEZ: Consequence and Risk Management.
Bertindak selaku moderator dalam kegiatan ini yakni Dosen Teknik Geodesi dan Pakar Aspek Geospasial Hukum Universitas Gajah Mada, I Made Andi Arsana, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pertahanan Indonesia Prof. AA. Banyu Perwita; dan Waka Babinkum TNI Laksma TNI Kresno Buntoro.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich