Angket KPAI soal Siswa Kembali Bersekolah, Hasilnya Sangat Unik

Jumat, 29 Mei 2020 – 09:26 WIB
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti. Foto: istimewa/Humas KPAI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengungkap temuan unik dari hasil angket terkait rencana pemerintah membuka kembali aktivitas sekolah di tengah pandemi Covid-19.

Retno secara pribadi menginisiasi penyusunan angket yang berisi 10 pertanyaan terkait rencana sekolah dibuka di masa pandemi.

BACA JUGA: Penjelasan Penting Kemendikbud soal Siswa Kembali Bersekolah dan Tahun Ajaran Baru

Sasaran kuisioner adalah siswa, guru, dan orang tua.

Angket ini bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orang tua dan guru secara langsung kepada kebijakan negara yang terkait anak.

BACA JUGA: Sekolah Dibuka Kembali, Pak Ganjar Minta Orang Tua tak Perlu Galau

Retno hanya mengunggah angket di aplikasi Facebook pribadinya.

Namun kemudian menjadi viral dengan berbagai pengantar yang ditambahkan netizen.

BACA JUGA: Disindir Rizal Ramli, Addie MS Langsung Bereaksi, Simak Kalimat Balasannya

“Bahkan ketika pengisian angket ditutup pada Kamis (28/5) pukul 7.30 WIB, ada ratusan whatsApp dan inbox Facebook ke nomor pribadi saya dari masyarakat yang berminat mengisi angket tersebut,” ungkap Retno, Jumat (29/5).

Ketika ujicoba angket dilakukan, animo masyarakat untuk berpartisipasi di luar dugaan.

Dalam 32 jam, saat ujicoba angket ditutup, ternyata diperoleh partisipasi siswa sebanyak 9.643 orang, guru sebanyak 18.112 orang, dan orang tua mencapai 196.559 orang.

“Orang tua yang mengisi mencapai ratusan ribu dalam waktu singkat menggambarkan bahwa masyarakat khawatir melepas anaknya bersekolah di saat pandemi, kasus masih tinggi dan belum terlihat persiapan sekolah dan Dinas Pendidikan dalam melindungi anak-anak selama di sekolah nantinya,” jelas Retno.

Namun demikian, mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini mengungkap hasil sementara dari data yang diperoleh secara umum cukup unik.

Sebab, mayoritas siswa justru setuju masuk sekolah. Sementara sebagian besar orang tua malah tidak setuju sekolah dibuka 13 Juli 2020 ini.

“Sebagian besar anak setuju sekolah dibuka karena kemungkinan mereka sudah jenuh belajar dari rumah. Ini mengkonfirmasikan bahwa data survei PJJ KPAI beberapa waktu lalu yang menunjukkan siswa mengalami kejenuhan selama belajar dari rumah, dan bahkan siswa berpendapat lebih senang belajar di sekolah,” ungkap Retno.

Sementara itu, orang tua yang menolak sekolah dibuka kembali menunjukkan bahwa mereka khawatir akan keselamatan dan kesehatan anak-anaknya ketika sekolah dibuka di masa pandemi dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Selain itu, belum ada persiapan memadai untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sekolah.

“Namun detailnya dari data angket yang sudah diisi oleh ratusan ribu responden harus diolah dahulu, selanjutnya harus saya analisis. Perlu beberapa hari bagi saya untuk melakukan olah data dan analisa data," pungkas Retno. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler