Angkot Mogok, Hadang Bus Bertarif Lebih Murah

Rabu, 19 November 2014 – 20:14 WIB
Aksi mogok angkot di depan Ramayana, Pekanbaru, Riau, Rabu (19/11). Foto: Hadly Vavaldi/Pekanbaru Pos/JPNN

jpnn.com - PEKANBARU--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Presiden Jokowi Senin malam lalu (17/11) di Jakarta, mulai berdampak serius ke Kota Pekanbaru.

 

Rabu siang tadi (19/11) sekitar pukul 14.30 WIB ratusan supir oplet di Pekanbaru melancarkan aksi mogok beroperasi dan memaksa berhenti supir bus Trans Metro Pekanbaru di depan Plaza Sukaramai Jalan Sudirman Pekanbaru.

BACA JUGA: Buang Bayi, Mahasiswa dan sang Kekasih Dijebloskan ke Bui

Alasan supir oplet ini mogok dikarenakan naiknya harga BBM. Dengan naiknya harga BBM maka supir oplet juga menaikkan tarif oplet kini menjadi Rp4.000 per orang. Sebelumnya tarif oplet Rp3.000 per orang.

BACA JUGA: Polri Tegaskan Batam Tetap Kondusif

Dengan menaikkan tarif oplet menjadi Rp4.000 per orang banyak warga yang tak mau naik oplet. Warga lebih memilih naik bus TMP yang tarifnya lebih murah, Rp3.000 per orang. Akibatnya oplet sepi penumpang. Supir opletpun meradang karena sedikit dapat penumpang dan setoran ke bos juga sedikit.

Lantas supir oplet jurusan Tangkerang dan Tanjung Rhu Pekanbaru melakukan aksi solidaritas menggalang rekan-rekannya secara spontan untuk aksi mogok itu dan menyetop semua bus TMP agar tak operasi di depan Plaza Sukaramai Pekanbaru.

BACA JUGA: Banyuwangi Ethno Carnival dan Festival Kopi Digelar Akhir Pekan Ini

Ratusan calon penumpang termasuk pelajar siang tadi terlantar. Pelajar banyak yang kelaparan di sela-sela menunggu angkutan. Sementara supir oplet tak mau mengangkut mereka. Sedangkan supir bus TMP takut dihajar ramai-ramai sama supir oplet jika nekad menambang akhirnya memilih diam tak mau pula menerima penumpang sementara.

Untung saja datang Ketua DPC Organda Kota Pekanbaru Syaiful Amri mengadakan musyawarah darurat dengan para supir oplet ini di jalanan itu.

Menurut Syaiful Amri pihaknya akan berupaya memperjuangkan supir oplet agar mendapat subsidi dari Pemko Pekanbaru. Dengan demikian tarif bisa sepadan dengan tarif bus TMP Pekanbaru.

Usai Ketua DPC Organda Pekanbaru Syaiful Amri ini mengadakan musyawarah darurat dengan ratusan supir oplet Pekanbaru tersebut, para supir menerimanya dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Para supir bus TMP sudah diperbolehkan mengambil penumpang, dan supir bus TMP akhirnya berani menerima penumpang dan angkutan kota ini berjalan normal kembali sekitar pukul 15.00 WIB. (azf/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Gedung Rawat Inap, Pekerja Kesetrum Hingga Gosong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler