jpnn.com - SIMEULUE - Pesawat Susi Air pasang tarif Rp 120 juta untuk satu kali angkut mayat dari pulau Simeulue menuju Banda Aceh. Tarif tersebut dipatok berdasarkan mata uang kurs dollar Amerika Serikat.
Ini terbongkar ketika jenazah Toni Suharto (47), petugas Navigasi Pulau Selaut Besar, yang meninggal karena kecelakaan tunggal, Sabtu lalu (14/11) hendak diterbangkan dengan pesawat carteran milik Maskapai Susi Air dari Simeulue ke Banda Aceh.
BACA JUGA: Gara-gara Poster Paslon, Bibir Linmas Pecah Digebuki
"Tarifnya berdasarkan kurs dollar pada hari itu, untuk carter pesawat, dari Simeulue ke Banda Aceh, dipatok biaya 8.670 dollar, coba bapak hitung berapa kalau dirupiahkan," kata Irfan rekan korban kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Minggu (15/11).
Sejumlah warga Simeulue menilai tarif itu terlalu mencekik leher. "Terlalu mahal, dan sangat mencekik dengan tarif Rp 120 juta, atau bisa jadi tarif seperti ada permainan dan tidak diketahui Bu Susi," kata Ibnu, kepada Rakyat Aceh, Minggu (15/11).
BACA JUGA: Lapor Komandan! Pencuri Ternak Makin Ganas
Ibnu, warga Kecamatan Simeulue Timur, itu mengatakan, meski bisnis, tetap saja mestinya membawa misi kemanusian.
"Siapapun kita mengetahui pesawat itu milik Menteri Susi, meskipun mungkin beda-beda manajemen usahanya, tapi seluruh warga Simeulue sangat tahu bahwa bu Susi ada usaha perikanan seperti usaha lobster di Simeulue, sudah sewajarnya dia membantu," imbuhnya
BACA JUGA: 3 Pasangan Masih SMP Mau Mesum di Lapangan, Ya Gitu Deh
"Seharusnya, sudah waktunyalah bu Susi membantu dan menolong warga. Dan jangan sebaliknya malah memberatkan warga. Dia maju karena hasil dari Simeulue, kedepankanlah rasa kemanusian terutama untuk warga Simeulue," ujar Eka Sastra (24), warga setempat, kepada Rakyat Aceh, Minggu (15/11).
FA (28), salah seorang karyawan usaha Lobster milik menteri Susi, yang dihubungi Rakyat Aceh, Minggu (15/11), menilai, tarif itu tak wajar.
"Itu tidak mungkin ongkos carternya sebanyak itu, gak sampailah sebanyak itu, paling ada Rp 80 juta tapi gak tau juga, karena kami beda manajemen," ungkap FA.
Diberitakan, Toni Suharto (48), petugas navigasi pulau Selaut Besar, salah satu pulau terluar dan terdepan NKRI di Kabupaten Simeulue, tewas sekitar pukul 02.00 wib, Sabtu (14/11).
Warga Kota Madya Sabang tersebut tewas akibat jatuh dari atas mobil BL 8238 S, yang ditumpanginya di lintasan jalan umum, Desa Bunga, Kecamatan Salang, atau sekitar 74 kilometer dari kota Sinabang. (Ahi/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun.. Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi Banget
Redaktur : Tim Redaksi