Ani Masih di Bawah Ical dan Prabowo

Rabu, 05 Januari 2011 – 10:13 WIB

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menegaskan, pamor Ani Yudhoyono masuk dalam kategori papan tengahProspek Ibu Negara itu untuk menjadi capres masih kalah dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto yang dimungkinkan akan ikut melaju pada Pemilu 2014.

“Jauh sebelum Ruhut Sitompul menyebut nama Ani Yudhoyono jadi capres, kami dari Indobarometer juga sudah melakukan survei terkait pencapresan 2014 mendatang pada bulan Agustus 2010 yang lalu

BACA JUGA: PAN Tak Mau Latah Soal Pencapresan

Alhasil, nama istri SBY itu masuk dalam kategori papan tengah
Ia kalah dengan pamor Mega, Ical, Prabowo dan Wiranto

BACA JUGA: Megawati Dipastikan Tak Ikut Pilpres Lagi

Tapi saya gak yakin Mega akan melaju di 2014,” ucap Qodari kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin (4/1).

Menurut Qodari, majunya Ani untuk jadi capres dari Partai Demokrat dianggap sesuatu yang masuk akal secara politik
Dikarenakan SBY tidak bisa maju lagi dan Demokrat perlu figur untuk menjaga kemenangan suara

BACA JUGA: TK Tetap Ingin Duetkan PDIP-Demokrat di Pilpres 2014

“Putra sulung SBY Agus Harimurti Yudhoyono dinilai masih terlalu muda, begitu juga dengan Edhie Baskoro Yudhoyono.  Kalau Marzuki Alie, nama belakangnya bukan YudhoyonoAnas Urbaningrum juga bukan Anas YudhoyonoKarena itu, Ani Yudhoyono adalah figur yang paling berpeluang,” ujarnya.

Dia pun menegaskan bahwa figur capres yang berasal dari keluarga mantan presiden adalah sesuatu yang wajar di dalam perpolitikan di kawasan Asia Pasifik dan Amerika SelatanSeperti halnya di Filipina dimana keluarga besar Marcos dan Aquino ikut bertarung di pemilu langsung“Dan yang paling nyata kemenangan pemilihan presiden di Argentina yang dimenangkan oleh Christina Fernandez De Kirchner yang tak lain adalah istri dari mantan Presiden Argentina, Nestor KirchnerJadi sangat mungkin Ani bisa melaju, dikarenakan istrinya SBY,” ucapnya.

Apalagi, masih kata Qodari, kiprah Ani Yudhoyono di dunia politik sudah berlangsung sejak Partai Demokrat dibentukSaat Subur Budhisantoso menjabat sebagai ketua umum, Ani Yudhoyono merupakan wakilnya“Tidak banyak yang tahu bahwa Ani Yudhoyono adalah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat pertamaSaat itu, Ani Yudhoyono dipilih untuk mengirim 'pesan' kepada rakyat bahwa Partai Demokrat adalah partainya SBYKarena saat itu belum banyak masyarakat yang mengenal Partai Demokrat, sementara popularitas SBY jauh lebih tinggi dari Partai Demokrat,” ujarnya

Namun demikian, Qodari menjelaskan amannya langkah Ani untuk melaju jadi capres dan bisa menang seperti yang terjadi di Argentina adalah, tergantung dari suaminya, SBY“Kalau memang Ani mau maju dan menang, maka Presiden SBY harus bisa membuktikan perbaikan ekonomi di negeri iniJika gagal, maka akan berdampak pula pada kegagalan istrinya jika ingin melaju jadi capres

Perlu diketahui, kemenangan Christina itu dikarenakan suaminya telah sukses membawa perbaikan ekonomi di negerinyaJadi istrinya pun dipercaya oleh rakyatnya untuk meneruskan program suaminya,” ungkapnyaMeski dimungkinkan kalah dari Ical dan Prabowo, peluang Ani masih bisa mengalahkan Surya Paloh, Hatta Rajasa (Ketum PAN), Suryadharma Ali (Ketum PPP), dan Luthi Hasan Ishaaq (Presiden PKS).

Seperti diketahui, IndoBarometer melakukan survei Prospek Calon Presiden 2014-2019 pada 9 sampai 20 Agustus 2010Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orangMargin of error sebesar kurang lebih sekitar 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan pertanyaan tertutup 10 namaDalam pertanyaan ini, nama SBY tidak dicantumkanNama SBY diganti dengan nama istrinya, Ani YudhoyonoHasilnya, Megawati menempati urutan pertama (21,8 persen), Prabowo Subianto (15,5 persen), Wiranto (8,7 persen), Aburizal Bakrie (5,6 persen), Muhaimin Iskandar (3,5 persen), Ani Yudhoyono (3,4 persen), Surya Paloh (3,3 persen), Hatta Rajasa (2,0 persen), Suryadharma Ali (0,3 persen), dan Luthi Hasan Ishaaq (0,3 persen)

Responden yang memilih untuk tidak memilih sebanyak 1,9 persenResponden yang menyebut rahasia sebanyak 7,8 persenSedangkan sebanyak 25,8 persen responden memilih untuk tidak menjawab dan tidak tahu

“Tetapi, peringkat itu bisa saja berubahKarena hasil survei juga bisa terus berubah setiap waktuMaka itu, menurut saya keputusan pencalonan Ani Yudhoyono sebaiknya menunggu iklim politik pada 2013,” demikian Qodari(dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Tuding Demokrat Buang-buang Energi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler