Anies Baswedan Ajukan Pinjaman Rp 12,5 Triliun, Untuk Apa Uang Sebesar Itu?

Selasa, 28 Juli 2020 – 06:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Wagub Ahmad Riza Patria memberikan pernyataan saat bersepeda bersama, Jakarta, Selasa (16/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengajukan pinjaman sebesar Rp 12,5 triliun kepada pemerintah pusat. Bakal digunakan untuk apa sebenarnya utang sebesar itu?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, pinjaman yang disalurkan melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tersebut merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

BACA JUGA: Sri Mulyani Minta Anies dan Ridwan Kamil Lakukan Hal Ini

Uang itu akan mendanai program prioritas yang tertunda seperti program kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan khususnya program penanganan banjir.

"Pak gubernur memastikan bahwa program-program yang menjadi prioritas di tahun 2020-2021 bisa terus dapat dilaksanakan sesuai dengan optimalisasi APBD dan bantuan dari PT SMI dan juga dari program-program yang kami akan kerjasamakan dengan pihak ketiga atau swasta," kata Arizas di Jakarta, Senin (27/7).

BACA JUGA: Klaster Perkantoran Meluas, Anies Baswedan: Laporkan Kalau Tempat Kerja tidak Taat Protokol

Ariza belum bisa merinci lebih jauh kegiatan prioritas yang dialokasikan dari dana pinjaman itu. Semua itu akan disusun bersama-sama dengan perangkat daerah terkait.

Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan program prioritas pengendalian banjir yang dilakukan dengan dana pinjaman itu di antaranya sodetan Ciliwung mulai dari penanganan Ciliwung Waduk Situ Embung, drainase vertikal biopori dan penanganan pengadaan pompa banjir.

BACA JUGA: Ekonomi Jakarta Babak Belur, Anies Baswedan Ajukan Pinjaman Rp 12,5 Triliun

"Jadi program-program yang sudah direncanakan itu akan kami lanjutkan," katanya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani tak mempersoalkan bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan pinjaman dana sebesar Rp12,5 triliun kepada pemerintah pusat.

Asalkan dana sebanyak itu benar difokuskan untuk pemulihan ekonomi nasional akibat wabah COVID-19.

"Kalau pendapat saya untuk pemulihan ekonomi nomor satu, karena warga Jakarta butuh banget pemulihan ekonomi. Tapi ingat, dana itu tolong jangan dipakai buat yang aneh-aneh, pokoknya fokus pemulihan ekonomi," kata Zita di Gedung DPRD DKI, Senin. (ant/dil/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler