Anies Baswedan Banggakan Ukuran RDF Bantar Gebang

Senin, 10 Oktober 2022 – 16:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan praresmi pembukaan Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi, Senin (10/10). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan praresmi pembukaan Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.

Landfill Mining dan RDF ini merupakan fasilitas pengolahan sampah baru dan lama di Bantar Gebang yang diolah menjadi energi terbarukan pengganti batubara.

BACA JUGA: Politikus Senior PPP Sebut KIB Didirikan untuk Jegal Anies Baswedan

Dalam sambutannya, Anies menyebutkan bahwa RDF ini adalah fasilitas pengolahan sampah terbesar di Indonesia.

“Kapasitas terpasang bisa sampai 3.000 ton sampah per hari yang diolah. Sekarang ini yang terpakai dari kapasitas 3.000 per hari, 1.000 adalah sampah baru, 1.000 adalah sampah lama yang ada di Bantar Gebang,” ucap Anies di lokasi, Senin (10/10).

BACA JUGA: Anies Datang ke Acara Rizieq, Ahmad Ali NasDem: Semata Silaturahmi

Hasil olahan RDF disebut bisa memiliki nilai ekonomis, ramah lingkungan, dapat langsung dimanfaatkan dalam oleh dua pabrik semen, yakni Solusi Bangun Indonesia (SBI) dan Indocement.

“Jadi, secara bertahap nanti akan mengolah tumpukan-tumpukan sampah di Bantar Gebang untuk diubah menjadi RDF, begitu juga sebagian dari sampah,” kata dia.

BACA JUGA: Pertemuan Jokowi-Mega Bahas NasDem Dukung Anies? Hasto Bilang Begini

Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem ini menyinggung bahwa dulunya TPST Bantar Gebang enggan didatangi masyarakat karena kesan sebagai tempat penampungan sampah dan beraroma tak sedap.

Dengan adanya mesin pengolah RDF, justru menjadi tempat pengolahan sampah percontohan.

“Semula yang dipandang sebagai TPA, sekarang menjadi tempat untuk pengolahan dan percontohan yang nanti akan jadi rujukan untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menuturkan pembangunan RDF dilaksanakan dengan waktu 317 hari kalender terhitung sejak 17 Februari 2022 sampai dengan 30 Desember 2022.

“Progres pekerjaan saat ini telah mencapai sekitar 82,9. Proyeksi progres pekerjaan di akhir Oktober 2022 sebesar 86,5 persen,” kata Asep.

Seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi mesin utama ditargetkan selesai pada November 2022. Kemudian akan memulai operasi pengolahan sampah pada Januari 2023 mendatang. (mcr4/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler