jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai banjir di Jakarta akhir-akhir ini mencerminkan rusaknya tata kelola lingkungan.
Dengan mempelajari kepemimpinan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat, maka persoalan pencegahan dan pengendalian banjir itu merupakan ukuran kualitas kepemimpinan kepala daerah.
BACA JUGA: Anies Baswedan Yakin Banjir Segera Berakhir
Hasto juga mencontohkan sejumlah kepala daerah dari partainya yang berhasil mengendalikan banjir. Di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
“Kota Surabaya, dan bahkan Kota Semarang secara topografis tidak jauh beda dengan Jakarta juga menghadapi ancaman karena naiknya muka air laut. Demikian halnya Kota Surabaya tidak kalah kompleks. Namun, melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka direction yang diberikan sangat jelas, yaitu pencegahan banjir. Kedua kota besar tersebut terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir," kata Hasto, Sabtu (4/1).
BACA JUGA: Terima Kasih, Pak Anies Baswedan
BACA JUGA: Bang Purwanto: Banjir Jakarta Kita Atasi Bersama
Hasto menilai apa yang terjadi di Jakarta pada era Anies Baswedan ini, tidak bisa diatasi dengan membagi nasi bungkus ketika banjir. Musibah air bah di Jakarta tidak bisa dibelokkan akar persoalannya dengan menyalahkan hulu sungai.
"Banjir merupakan persoalan kepemimpinan dan manajemen. Pernyataan selebar apa pun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan," kata Hasto.
Dia juga mengatakan, Rapat Kerja Nasional I PDIP secara khusus akan menaruh perhatian pada persoalan lingkungan. Dia memastikan dalam ajang itu lahir kebijakan komprehensif partai di dalam mencegah dan mengendalikan banjir untuk dijalankan bagi seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan.
Selain itu, Hasto menekankan pihaknya juga memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir di beberapa daerah. Khusus di DKI, kata dia, PDI Perjuangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Partai bergerak cepat melakukan evakuasi dan bantuan ke rakyat.
Tidak hanya itu, dapur umum di DKI, Bekasi, dan Bogor serta beberapa daerah lain langsung didirikan. “Kemampuan salah satu dapur umum di DPD PDI Perjuangan DKI bisa memberikan makanan sehat dan bergizi minimum 3.500 nasi kotak per hari. Aksi kemanusiaan ini untuk rakyat kecil tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya," kata dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga