jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ari Junaedi menilai, peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden sangat besar, jika Ketua Umum DPP Partai Gerindra tidak maju di Pemilihan Presiden 2019.
Namun, dari bacaan politik yang mengemuka, modal kemenangan di Pemilihan Gubernur DKI 2017, tidak serta merta cukup menjadi bekal bagi mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan tersebut melawan Jokowi nantinya.
BACA JUGA: Menteri Basuki Tolak Anies Bertanggung Jawab Insiden di GBK
"Ingat, awal-awal pemerintahan Anies di Jakarta, itu jauh di bawah ekspektasi pemilihnya. Kini banyak pemilih Anies yang bersuara minor terhadap pola kerja Anies-Sandiaga Uno yang sangat jauh dibandingkan Ahok-Djarot saat memimpin dulu," ujar Ari kepada JPNN, Senin (19/2).
Menurut pengajar di Universitas Indonesia ini, belakangan ini melekat kesan Anies hanya mahir memilih kata daripada mengatur kota. Kesan muncul dari para pemilihnya yang kecewa melihat kinerja yang ada.
BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Sedang Menguji Loyalitas Anies
Ari lebih lanjut menilai, Anies sebenarnya berpeluang menyamai elektabilitas Joko Widodo, andai sejak dilantik beberapa waktu lalu, mampu menunjukkan performa yang baik. Sayangnya, momentum tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal.
"Kesemrawutan, wacana becak kembali masuk Jakarta, Alexis, banjir hingga performa pegawai Pemda DKI, dipandang pemilih sebagai titik lemah Anies," pungkas Ari.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Habib Rizieq Pulang, Ratusan Ulama Ikut Rakernas MDHW
BACA ARTIKEL LAINNYA... Era Prabowo Sudah Lewat, Sebaiknya Ikuti Langkah Megawati
Redaktur & Reporter : Yessy