jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya sudah menerima laporan dari anak buahnya soal sejumlah pompa stasioner yang terendam banjir. Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang melakukan audit pompa yang rusak.
"Nanti saya tunjukkan datanya karena kami lakukan audit kok terhadap pompa-pompa yang kemarin sempat tidak berfungsi akibat tenggelam," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.
BACA JUGA: Anak Buah Anies Tuduh Warga Menjebol Tanggul di Jakarta Barat
Anies menjelaskan, pompa-pompa tersebut tenggelam karena saat banjir di Jakarta pada 1 Januari 2020 tersebut, pompa berfungsi mengambil air dari satu sungai yang dipindahkan ke sungai yang letaknya lebih tinggi.
"Memang unik, pompa ambil dari satu sungai dipindah ke sungai lain yang letaknya lebih tinggi. Tapi air sudah mengalir dulu dari sungai yang lebih tinggi itu. Tapi air lebih dulu merendam pompa sebelum selesai membuang ke sungai. Kondisi seperti itu yang kami perbaiki semuanya," ucap Anies.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Alhamdulillah Tidak Ada Gedung Hilang karena Banjir Jakarta
Namun demikian, Anies menyebut tidak ada upaya untuk memindahkan pompa stasioner.
"Enggak dipindahkan pompanya, kemarin itu karena permukaan air itu terlalu tinggi, jadi tempat yang harusnya disedot, justru yang disedot ke kirim air," ucapnya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Rencana Khusus Prabowo Subianto di Natuna Hingga Nasib Anies Baswedan
Sebelumnya Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut ada 10 titik pompa yang terendam air saat banjir melanda ibu kota pada Rabu (1/1) lalu.
Namun demikian, air yang melanda rumah pompa tersebut kini sudah surut dan pompa dalam pemeliharaan petugas teknisi.
"Rumah pompa yang terendam itu ada sekitar 10 lokasi dan tersebar di berbagai wilayah. Termasuk di Teluk Gong Penjaringan, Semanan Kalideres dan Kampung Pulo Jatinegara," ujar kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf di Balai Kota Jakarta, Senin (6/1).
Juaini tidak bisa memastikan jumlah unit pompa yang terendam banjir karena dalam rumah pompa jumlah unitnya bervariasi antara dua hingga empat unit pompa. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo