jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pertemuan Anies dan Prabowo pada pekan lalu itu merupakan persamuhan biasa.
BACA JUGA: Informasi Penting dari Gubernur Anies Baswedan Soal Lockdown Jakarta, Simak!
"Itu kan sudah disampaikan oleh jubir (dari Prabowo Subianto) Pak Dahnil (Anzar Simanjuntak) memang ada pertemuan Anies-Prabowo. Itu sebagai pertemuan biasa saja, karena mungkin sudah lama tidak ketemu untuk diskusi," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/2) malam.
Riza menuturkan pada pertemuan tersebut membahas berbagai bahan diskusi, mulai dari membangun kedaulatan bangsa, pangan, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sebagainya.
BACA JUGA: Ketika Jenderal Wismoyo Mendadak Panggil Prabowo Subianto Jam 8 Malam
Menurut Riza, berdasar penuturan Anies bahwa pembicaraannya dengan Prabowo tidak ada yang spesial.
"Dari yang disampaikan Pak Anies, pembicaraannya cair, enggak ada yang spesial, enggak ada yang khusus," katanya.
BACA JUGA: Prediksi Pilpres 2024: Anies-AHY Vs Prabowo-Puan atau Ganjar?
Mantan pimpinan Komisi II DPR itu mengatakan bahwa pertemuan ini sangat baik apalagi Prabowo dan Anies sudah lama bertemu.
"Apa pun, Pak Anies diusung oleh Partai Gerindra, dan tugas kami mengawal kepemimpinan Pak Anies-Sandi dan sekarang Anies-Riza sampai berhasil pada 2022," ujarnya.
Riza mengatakan bahwa pada pertemuan itu Anies dan Prabowo tidak membahas mengenai kompetisi politik 2024.
"Tidak ada pembahasan ke situ. Kami sama-sama memahami posisi masing-masing. Pertemuan itu silaturahmi biasa, cair, dan Pak Prabowo menjelaskan gagasan konsep terkait pertahanan dan sebagainya," ucapnya.
Riza menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut juga kedua tokoh itu tidak membahas pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2022, 2023, atau 2024, karena belum ada wacana mengenai pilkada serentak.
Terkait itu, Riza menyebutkan Partai Gerindra akan mengikuti aturan yang dibuat pemerintah pusat bersama DPR RI untuk menentukan pelaksanaan Pilkada DKI pada 2022, 2023, atau 2024 ketika masa jabatan Anies dan Riza sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta habis.
"Namun untuk membicarakan sosok yang diusung terlalu prematur ya," katanya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu aturan terkait persoalan tersebut.
"Jika sudah pasti undang-undangnya memang 2022 ya baru kami bicara. Itu pun masih lama. Kalau undang-undangnya tahun 2024, nanti kami bicara, itu pun lebih lama lagi. Jadi pada saatnya ya kita harus proporsional lah. Jangan ditarik tarik ke depan, belum waktunya," ujar dia.
Lebih lanjut Riza mengatakan sekarang ini bukan saatnya bicara politik, termasuk pilkada maupun pilpres.
Menurutnya, sekarang yang terpenting ialah bagaimana mengendalikan penularan Covid-19.
"Biar masyarakat ini kondusif, tugas kita sekarang jangan bicara politik apalagi pilkada atau pilpres. Kita sekarang bagaimana bersama memastikan seluruh jajaran di pemerintah, di partai politik, DPRD, seluruh elemen masyarakat bahkan masyarakat terkecil, bagaimana berupaya mencegah dan mengendalikan Covid-19," pungkasnya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy