Anies Baswedan Singgung Artikel yang Ditulis Pak Jokowi, Oalah

Selasa, 06 Februari 2024 – 07:36 WIB
Anies Baswedan saat debat ketiga capres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SEMARANG - Anies Baswedan menilai bahwa Revolusi Mental yang digaungkan oleh Presiden Jokowi sebagai gagasan yang baik.

Namun, menurut capres nomor urut 1 itu, revolusi mental sejauh ini belum terlaksana dengan baik.

BACA JUGA: Ketua KPU Melanggar Etik, Anies: Segala Sifat Buruk Nanti akan Terlihat

"Revolusi Mental ramai dibahas di 2014 dan ada artikel yang ditulis oleh Pak Jokowi tanggal 10 Mei 2014," kata Anies Baswedan saat acara "Desak Anies", di Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/2) malam.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, gagasan Revolusi Mental sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.

BACA JUGA: Anies Sebut Kampus Bersuara Bukan karena Partisan, tetapi Saluran Demokrasi Mampet

Bung Karno melontarkan gagasan tersebut karena melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek.

Anies Baswedan menyampaikan banyak poin-poin gagasan baik yang disampaikan Presiden Jokowi pada artikel di sebuah surat kabar itu, seperti kemandirian dan reformasi ekonomi, kemudian kebijakan investasi luar negeri sumber daya alam (SDA) agar tidak dijarah perusahaan asing.

BACA JUGA: Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi, Kaesang PSI: Arahannya Banyak Sekali!

"Kemudian, birokrasi harusnya menggunakan sistem politik yang bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Artinya, tidak ada ordal (orang dalam). Kita semua melihat sekarang masih banyak ordal," kata Anies.

Bahkan, lanjut Anies, baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan untuk memanfaatkan layanan pinjaman online (pinjol).

"Akhir-akhir ini, temen-temen inget UKT? Ada yang tidak bayar UKT dianjurkan pinjam online. Itu melesetnya jauh sekali dari spirit yang ada di Revolusi Mental," kata Anies.

Menurut Anies, kunci dari Revolusi Mental sebagaimana artikel yang ditulis tersebut sebenarnya adalah contoh dan keteladanan dari pemimpin.

"Itu kalimat di situ. Bahasa kita ing ngarso sung tulado. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," kata Anies.

Dia mengakui, ide tentang Revolusi Mental adalah gagasan yang baik, tetapi sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.

"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tetapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia," kata Anies Baswedan. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler