Anies Baswedan Sudah Tidak Karuan, Berlepotan, Rambut Lepek

Jumat, 03 Januari 2020 – 17:56 WIB
Anies Baswedan meninjau banjir di Jalan Rusun Pesakih Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (2/1). Foto: ANTARA/Devi Nindy

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling disorot dalam beberapa hari ini. Anies kebanjiran dukungan dan kritikan lantaran wilayah yang dia pimpin sedang tertimpa musibah banjir.

Sejatinya, banjir bukan cuma di Jakarta. Di sejumlah provinsi lainnya, termasuk tetangga ibu kota; Banten dan Jawa Barat juga diterjang air bah.

BACA JUGA: Warga Minta Anies Baswedan Mencebur, Biar Perahu Karetnya Buat Evakuasi

Dalam situasi tersebut, Anies harus turun ke lapangan hingga mencebur ke air memantau lokasi banjir di sejumlah titik di Jakarta. Anies menerobos banjir setinggi paha untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi, Kamis (2/1).

Setelah mengunjungi beberapa titik, penampilan Anies terlihat sudah tidak karuan dan berlepotan. Wajahnya kusut, rambutnya lepek. Ada sejumlah lokasi yang dikunjungi Anies, seharian kemarin. Sebelum berangkat, Anies menginstruksikan jajarannya bekerja nonstop menangani banjir.

BACA JUGA: Tidak Ada Banjir, Orang Itu Juga Menghujat Anies Baswedan

Penanganan banjir tuntas apabila semua genangan surut; jalan dan fasilitas publik sudah berfungsi; warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah dan bisa tidur dengan nyaman; dan seluruh kegiatan masyarakat kembali seperti semula.

BACA JUGA: Lihat, Anies Baswedan Membukakan Plastik Makanan untuk Lansia

“Sampai dengan kondisi itu tercapai, kita (pemprov) kerja nonstop, all out, dan harus tuntas,” kata Anies, seperti dikutip dari Rakyat Merdeka rmco.id.

Sekitar pukul 10 pagi, Anies yang mengenakan seragam dinas warna cokelat bergerak ke kantor Wali Kota Jakarta Barat.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) DKI, Jakarta Barat yang terkena banjir parah dengan pengungsi mencapai 10,586 jiwa. Mereka tersebar di enam titik kecamatan dan 30 titik kelurahan dengan total 97 titik lokasi pengungsian.

Lokasi pertama yang dikunjungi Anies adalah dapur umum yang ada di sekitaran Kantor Wali Kota. Di sini, tim dari dinas sosial sedang memasak di wajan besar.

Kepada para petugas, Anies meminta mempercepat penyebaran bantuan logistik. usai tinjau dapur umum, Anies meninjau posko pengungsian yang ada di Masjid Hasyim Asy’ari, Daan Mogot. Masjid tersebut adalah pusat pengungsian warga Kelurahan Semanan dan Duri Kosambi.

Kepada para pengungsi, Anies memastikan suplai asupan makanan, minuman dan logistik penting seperti obat-obatan terpenuhi. Sebagian warga mengeluhkan tidak adanya pasokan air bersih. Juga makanan yang belum datang. Anies menanggapinya dengan senyum. “Iya, iya, saya mengerti,” kata Anies.

Dia menjelaskan, pasokan air bersih datang terlambat karena jumlah wilayah yang harus ditangani cukup banyak. Anies juga memastikan bantuan air bersih bagi para pengungsi tersalurkan secara merata.

Dari sana, Anies kemudian melakukan inspeksi ke RW 01 Semanan dan RW 14 Duri Kosambi. Anies didampingi Sekda Saefullah dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Efendi.

Duri Kosambi adalah salah satu wilayah yang parah terkena banjir. Rabu kemarin, ketinggian air di sini hingga 160 centimeter. Tercatat ada sembilan RT di wilayah ini yang terkena banjir. Warga menyambut Anies dengan gembira.

Sebagian lagi langsung menumpahkan unek-uneknya. “Pak, butuh makan, Pak,” teriak seorang warga.

Anies menanggapinya dengan senyum. “Sedang dalam perjalanan,” ujarnya.

Anies juga meninjau lokasi banjir di Jalan Rusun Pesakih, Cengkareng. Saat Anies tiba, air belum surut. Masih setinggi paha orang dewasa. Namun hal itu tak menyurutkan Anies menemui warga.

Bersama rombongan, Anies menerobos banjir dengan menumpang perahu karet. Namun dalam perjalanan, seorang warga berteriak menghentikan laju perahu. “Tolong pak, orang tua saya terjebak banjir, dia harus cuci darah,” kata warga sambil menangis.

Warga tersebut panik karena tidak bisa membawa orang tuanya yang lemah dengan penyakit gagal ginjal ke rumah sakit Hermina Daan Mogot untuk cuci darah.

Melihat itu, warga meminta Anies dan jajarannya turun dari perahu dan mencebur untuk melanjutkan blusukan. “Ayo, Pak turun sama kita,” seru warga.

Anies beserta jajarannya kemudian turun dan menyerahkan perahu karet tersebut untuk evakuasi warga yang lebih membutuhkan. Celana yang dipakai Anies basah sampai paha.

Sore hari, Anies masih turun ke lapangan. Dia meninjau pembersihan bekas banjir yang mulai dilakukan di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Setelannya masih sama. Namun, celananya sudah diganti dengan yang kering.

Di sana, banjir telah surut. Pengungsi mulai berangsur-angsur kembali ke rumahnya masing-masing. Warga juga mulai membersihkan rumahnya masing-masing. Namun jalanan masih tergenang lumpur tebal terutama di Jalan Jatinegara Barat. Petugas membersihkan lumpur di jalan.

Lepas magrib, Jalan Jatinegara Barat kanan sudah dapat dilalui, listrik PLN dan lampu PJU juga sudah menyala kembali.

“Apresiasi kepada seluruh petugas yang bekerja selama 48 jam terakhir ini. Tugas kami untuk penanganan banjir ini belum selesai sampai warga kembali ke rumahnya, bisa tinggal di rumahnya dengan baik, seluruh fasilitas publik berfungsi seperti semula dan kegiatan masyarakat di Jakarta kembali normal,” tulis Anies di akun Instagram miliknya. (bcg/rmco)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler