jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Anies Baswedan kembali mengunjungi Provinsi Aceh pada Rabu (1/11). Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini berada di Bumi Serambi Mekkah sejak pukul 08.30 - 15.00 WIB. Lalu Anies meninggalkan Bumi Pasai untuk melanjutkan silaturahmi ke Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Setelah hampir 1 tahun, Anies akhirnya menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia paling barat ini. Kali ini, Anies bersama dengan sang istri, Fery Farhati, menginjakkan kaki di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.
BACA JUGA: Tokoh Siantar Ikatkan Kain Hiou ke Badan Anies Baswedan, Apa Maknanya?
Sambutan warga Aceh telah terasa sejak Anies tiba di Bandara Malikussaleh. Ratusan massa yang terdiri dari kader partai politik dan simpatisan serta relawan menyambut Anies.
Dari bandara, Anies beserta rombongan langsung menuju ke Lapangan Bumi Gas, Tanah Luas, Aceh Utara. Puluhan ribu warga telah menunggu kehadiran Anies dan Fery beserta rombongan untuk mengikuti salawat dan zikir bersama.
BACA JUGA: Selalu Terdepan Bela Palestina, Anies Ajak Masyarakat Ikut Aksi Akbar di Monas Besok
Terakhir, Capres dari Koalisi Perubahan ini mengunjungi Banda Aceh pada November 2022. Kedatangan Anies kali ini di Serambi Mekkah didampingi oleh Wakil Ketua Partai NasDem Ahmad Ali, Ketua DPW NasDem Provinsi Aceh Teuku Taufiqul Hadi, caleg DPR NasDem Dapil 2 Aceh Abdullah Puteh, serta jajaran DPD Nasdem Aceh Utara.
Acara Anies Saweu Rakyat Aceh, zikir dan salawat itu berjalan lancar hingga selesai pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA: Perdana Kunjungi Simalungun, Anies: Kebersamaan Tumbuh Subur di Tanah Ini
Hebatnya, pengunjung tetap bertahan hingga acara selesai kendati cuaca cukup panas siang itu.
Warga terlihat kompak dan semangat agar terjadi perubahan di negeri ini melalui pasangan Anies - Gus Imin (AMIN).
Mengenakan baju koko lengan panjang berwarna putih, celana hitam, dan peci, Anies pun berpidato sembari menyapa warga.
Rizki, warga Lhokseumawe, mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat Aceh cenderung memilih Anies-Gus Imin dalam Pilpres 2024. "Waktu Pilpres 2019 mayoritas pilih Pak Prabowo, kalau sekarang dominan pilih Pak Anies (di Aceh). Sudah terlihat," ujarnya, Selasa (31/1).
Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya, Muslim, yang mengatakan bahwa Pilpres kali ini ada 3 paslon dan sebagian warga Aceh dipastikan memilih Anies Baswedan.
"Kalau pilpres sebelumnya kan hanya 2 pasangan, jadi waktu itu lebih dominan piliha Pak Prabowo daripada Pak Jokowi. Kalau sekarang sebagian besar warga Aceh pasti pilih Pak Anies."
Menurutnya, warga Aceh cenderung memilih sosok pemimpin yang Islami, pintar, dan cerdas. "Tidak usah ditanya lagi, warga Aceh sudah pasti pilih Pak Anies."
Dalam orasinya, Anies menyampaikan bahwa ke depan dana otonomi khusus Aceh harus diperpanjang. Tak hanya diperpanjang, kata Anies, dana otsus harus dipastikan memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.
Oleh sebab itu, Anies mengusulkan agar dibentuk badan khusus pengelola dana otsus Aceh dengan tujuan memastikan pemanfaatan dana itu untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
Selain itu, menurutnya, Aceh selalu membanggakan karena melahirkan pejuang tangguh dan hebat. "Dari tanah ini penuh dengan orang harum yang melampaui waktu. Bukan karena kompromi, tetapi karena selalu siap melawan ketidakadilan," ujarnya.
Menurutnya, ketika kolonialisme datang ke Nusantara, Aceh merupakan satu-satunya wilayah yang tidak memberikan tempat bagi penjajah. "Di sini [Aceh] orang-orangnya teguh, konsisten, istiqomah, dan konsisten untuk menghadirkan keadilan."
Menurutnya, Aceh merupakan tanah modal. RI juga berutang besar pada Aceh dan utang itu belum sepenuhnya dilunasi. Oleh sebab itu, ke depan AMIN ingin memastikan bahwa UU Otonomi Khusus bisa dilanjutkan sehingga anggaran yang menjadi hak warga Aceh bisa dikembalikan.
"Betapa di tempat ini kemajuan belum dinikmati semua. UU PA [Pemerintahan Aceh] belum terlaksana dengan tuntas. Kita punya desentralisasi, tapi cuman di atas kertas. Kita kembalikan bahwa rakyat Aceh punya kemampuan mengembalikannya dan bisa menjalankan desentralisasi itu," tutur Anies disambut tepuk tangan warga Aceh.
"Kita kembali ke Aceh bukan sekadar berjabat tangan dan bersalaman. Cukup sudah ketimpangan rakyat Aceh, harus berubah, harus adil."
Dia menambahkan, negeri ini kaya raya dan Indonesia pernah ditopang, ada masa di mana 50% anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dikirim dari Aceh.
"Hari ini kita harus tuntaskan. Insyaallah 2024 menjadi sejarah baru Aceh ke depan. 2024 dimulainya Aceh sejahtera, yang tetinggal dipercepat, yang sudah besar jangan dimusuhi. Tapi yang kecil jangan terus makin kecil. Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar," tuturnya. (jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif