jpnn.com, JAKARTA - Dalam debat perdananya Jumat (13/1) malam, calon gubernur (cagub) Anies Baswedan menyatakan bahwa memberi ikan ataupun kail itu penting.
"Akan tetapi, kalau kolamnya tidak ada ya percuma saja. Apalagi kalau kolamnya terkotak-kotak dan hanya dinikmati sebagian orang," ujar Anies.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Jangan Biarkan Mereka Bertarung Sendirian di Garda Terdepan!
Analogi tentang ikan, pancingan dan kolam tersebut sangat sesuai dengan apa yang disampaikan para paslon pilkada Jakarta 2017. Ikan bermakna pemberian langsung tunai, sedangkan pancingan bermakna program kerja yang memandirikan. Namun, kolam adalah lapangan pekerjaan itu sendiri.
"Kami berikhtiar dan berkomitmen menyediakan lapangan kerja untuk semuanya," tegas Anies saat kegiatan mancing bersama relawan di Jl. KH. Usman nomor 18, Jagakarsa, Beji, Depok, Sabtu (14/1).
BACA JUGA: Panen Kritik, Anak Buah Anies Baswedan Tunda Pasar Murah di Tengah Wabah Corona
Di depan ratusan relawan dari 51 posko di Jakarta, Anies kembali menguatkan barisan relawan yang telah berkumpul sejak pagi di tempat pemancingan ikan tersebut.
Meskipun hujan masih mengguyur kawasan ini, Anies terlihat bersemangat dan menyatakan bahwa hujan dan panas tidak akan menghentikan perjuangan bersama di pilkada DKI.
Anies menekankan bahwa tokoh tidak ditentukan lewat ketenaran tapi pengaruhnya pada lingkungan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengapresiasi para relawan yang memberikan manfaat dan pengaruh positif di daerahnya masing-masing.
"Pemimpin diikuti kata-katanya, diikuti perbuatannya. Jakarta perlu pemimpin baru. Kita adalah bagian dari yang mengubah Jakarta. Mari kita bersama-sama jadikan Jakarta menjadi kolam untuk semuanya," pungkas Anies. (dka/rmol)
Redaktur : Tim Redaksi