jpnn.com, JAKARTA - Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menghadiri deklarasi Relawan Garda Matahari yang diketuai Azrul Tanjung di Gedung Djoeang 45, Menteng, Jumat (17/11).
Selain mengampanyekan pasangan AMIN, Garda Matahari juga akan terjun langsung ke lapangan untuk memastikan pesta demokrasi bebas dari praktik kotor.
BACA JUGA: Analisis Cucu Pendiri NU soal Makna Nomor 1 Milik Anies-Muhaimin, Sebut Sifat Allah
“Hari yang baik ini kita sama-sama menyaksikan dimulainya sebuah gerakan baru Garda matahari dan insyallah ini akan membawa suasana terang dan memberikan kepada kita energi dalam ikhtiar untuk melakukan perubahan,” ucap Anies mengawali sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Anies menyoroti isu yang berhembus kencang terkait kecurangan pemilu, terutama yang melibatkan aparat dan pejabat negara.
BACA JUGA: Ratusan Pelaku UMKM di Banyumas Dukung Anies-Muhaimin
Menurut Anies, ketakutan semacam ini tidak pernah muncul pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Mantan gubernur DKI ini menilai pemilihan umum seharusnya disongsong dengan sikap dan pemikiran yang positif, bukan keresahan.
BACA JUGA: Pendiri Tokopedia Perkuat Timnas AMIN, Jubir Anies: Sosok Berdedikasi terhadap UMKM
“Mengapa akhir-akhir ini kita bicara tentang jangan sampai ada kecurangan, jangan sampai ada ketidakadilan, jangan sampai ada manipulasi. Artinya ada suasana munculnya ketidakpercayaan hari ini,” tambahnya.
Situasi ini menggugah tekadnya untuk membuat rakyat kembali percaya kepada pemerintah.
Untuk itu, jika terpilih nanti, Anies berjanji akan selalu jujur kepada rakyat, menyampaikan kebenaran dan tidak melindungi kesalahan.
“Inilah esensi perubahan, perubahan ini akan mengembalikan kepercayaan kepada negara, mengembalikan kepercayaan kepada pemerintah, mengembalikan kepercayaan kepada institusi yang menjalankan kepentingan rakyat, mengembalikan kepercayaan itu adalah perubahan,” ujar
Anies memandang tahun depan sebagai momen krusial yang harus dihormati semua pihak, di mana rakyat akan menentukan pilihannya.
Cara menghormatinya, lanjut Anies, dengan memberikan kebebasan yang sesungguhnya bagi rakyat untuk menentukan pilihan.
“Karena merekalah yang memiliki kekuasaan, kekuasaan di tangan Allah, tapi kemudian lewat permusyawaratan rakyat kewenangan diberikan, yang diberikan bukan kekuasaan, yang diberikan adalah kewenangan kekuasaan di tangan rakyat otoritasnya, kewenangannya untuk menjalankan kekuasaan itu diserahkan lewat proses Pemilu,” tandasnya.(jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : JPNN.com