Anies Diblok Partai dan Penguasa, Ridwan Kamil Bakal Lawan Kotak Kosong di Jakarta

Senin, 05 Agustus 2024 – 02:38 WIB
Pengamat politik Hendri Satrio. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio melihat gelagat penguasa tengah cawe-cawe agar Ridwan Kamil jadi satu-satunya calon gubernur pada pilkada Jakarta November nanti.

Salah satu caranya dengan mencegah Anies Baswedan dapat dukungan dari partai politik.

BACA JUGA: Kang Ace Ungkap Harapan, Semoga Ridwan Kamil Berkontestasi di Pilgub Jabar

Menurut dia, penguasa memang khawatir Anies akan mengulangi keberhasilannya di Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

Karena itu, segala cara digunakan, termasuk mengupayakan Ridwan Kamil jadi calon tunggal.

BACA JUGA: Kaesang: Kalau Pak Ridwan Kamil Bosan di Jabar, Bisa Mencari Tantangan Baru di Jakarta

“Kalau Anies tidak maju karena sudah diblok sama partai dan penguasa. Ya, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong,” kata Hendri saat dihubungi, Minggu (4/8).

Jika PDIP dan PKS bersatu mengusung Anies, menurut dia, makan akan menyulitkan Ridwan Kamil menang di Jakarta.

BACA JUGA: Elektabilitasnya Mendekati Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi Tak Gentar Bersaing di Pilgub Jabar 2024

"Ridwan Kamil kan sudah dipersiapkan ke Jakarta untuk melawan kotak kosong, tapi kalau Anies ada dia bisa kalah," ujar Hendri.

Oleh karena itu, dia menyarankan, pendukung Anies meniru cara yang digunakan sukarelawan pendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2014 silam.

Ketika itu, kelompok seperti Projo dan lainnya memberi tekanan kepada PDIP agar mengusung Jokowi. 

“Kalau ini pendukung Anies provokasi PDIP dan PKS,” tandas dia.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berpendapat bahwa hanya ada dua pasangan calon yang nantinya akan bertanding di Pilkada Jakarta.

"Saya yakin pada akhirnya di Pilkada Jakarta itu maksimal hanya akan terjadi dua pasang saja yang bertarung," kata Dasco usai menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu, (31/7).

Selain itu, Dasco mengatakan KIM akan bekerja sama dengan partai politik lain dalam Pilkada di sejumlah provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dia menyebut perluasan koalisi itu sebagai KIM Plus.

Adapun KIM merupakan koalisi pendukung pemerintah yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Koalisi ini mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler