jpnn.com - jpnn.com - Tim Hukum Anies-Sandi melaporkan Haris Pertama selaku pimpinan Kamerad ke Polda Metro Jaya atas tuduhan menyebar fitnah dan pencemaran nama baik. Pasalnya, Haris telah menuduh Anies melakukan korupsi dan melaporkannya ke KPK.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mendesak aparat kepolisian untuk segera memproses kasus ini. Dia juga berharap penegak hukum tak berhenti di Haris, tapi juga mengungkap aktor intelektual dibalik pelaporan dan aksi unuk rasa Kamerad di KPK kemarin, Senin (30/1).
BACA JUGA: Prabowo Sebut APBD DKI Bocor Rp 17,5 Triliun
"Polisi harus ungkap aktornya intelektualnya, karena tuduhan itu mengada-ada," kata Taufik di DPRD DKI Jakarta, Selasa (31/1).
Menurut Taufik, pengungkapan aktor intelektual tersebut juga dapat menjadi pembelajaran agar setiap individu maupun organisasi tidak sembarangan menuduh seseorang. Apalagi yang berkaitan dengan Pilgub DKI 2017.
BACA JUGA: Sandi Merasa Sukses Jaring Suara Umat Islam
"Harus hati-hati, jangan asal serang kalau nggak ada bukti," ujar Taufik.
Diketahui, Senin (30/1) kemarin, Jamerad mendesak kepada pimpinan KPK untuk memeriksa Anies Baswedan dan meminta agar segera di panggil sebelum hari pencoblosan Pilkada DKI.
BACA JUGA: Duh! Merasa Difitnah, Kubu Agus-Sylvi Bakal Gugat Ahok
"Meminta kepada yang terhormat KPK untuk memeriksa Anies Baswedan yang diduga telah menerima fee dari Proyek VSAT (Very Small Aperture Terminal), Komunikasi jarak jauh berbasis satelit di Kominfo," ujar Koordinator Aksi, Jeffri Azhar.
Menurutnya, fee sebesar Rp 5 miliar tersebut ditransfer oleh pria berinisial YS ke rekening adik Anies Baswedan yang bernama Abdillah Rasyid Baswedan. (dka/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Salah Pilih Ahok, Prabowo: Gue Minta Maaf
Redaktur & Reporter : Adil