jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan 22 Ramadan menjadi hari kemerdekaan Jakarta.
Hal ini disampaikannya saat memberikan tausiah sebelum salat Tarawih Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (27/5).
BACA JUGA: Tarawih Akbar Jadi Rekor Baru Pemprov DKI
"Jadi kota Jakarta diperingati ulang tahunnya pada 22 Juni, ya bagus saja itu sudah tradisi begitu. Tapi kalau kemudian umat Islam memperingati karena ini dikaitkan dengan Alquran diperingati juga tahun hijriahnya wajar atau tidak?" kata Hidayat.
Hidayat sebelumnya menceritakan makna Ramadan bagi Indonesia. Dia menyebut hari kemerdekaan 17 Agustus 1945 jatuh pada 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid: Islam Tidak Pernah Mengajarkan Terorisme
Kemudian, hari lahir Jakarta 22 Juni 1527 juga jatuh pada bulan Ramadan, yakni 22 Ramadhan 933 Hijriah.
"Saya usulkan juga untuk menyelenggarakan sujud syukur memperingati syukuran merdekanya kota ini dari penjajah karena perjuangan seorang Falatehan atau Fatahillah itu atau Sunan Gunung Jati yang jelas dia memerdekakan Jayakarta dari penjajahan Portugis," kata Hidayat.
BACA JUGA: Sinergikan Jazz dan Kegiatan Ramadan, RJF Dipuji Anies
Tadinya, lanjut Hidayat, lokasi tersebut dinamakan Sunda Kelapa yang kemudian pascadibebaskan menjadi Jayakarta. "Karena merujuk kepada dukungan kemenangan dari Allah," ujar dia.
Sementara itu Anies mengaku akan mengkaji usulan Hidayat itu. Kendati demikian, Anies menilai, di balik perayaan ada hal yang paling penting yaitu mensyukuri kemerdekaan itu.
"Menurut saya yang penting adalah pada semangatnya bahwa negeri ini meraih kemerdekaan tidak seperti hadiah. Semua kemerdekaan, kebebasan di negeri ini diraih lewat perjuangan. Jadi putra putri negeri ini, termasuk Jakarya adalah para pejuang. Menurut saya, semangat itu yang penting," tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Ingin Air Wudu Bekas Didaur Ulang
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga